Andrea cha FKIP Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Universitas Sriwijaya Palembang

Senin, 20 Februari 2012

MENGOPER DAN MENERIMA BOLA LANGKAH 1. MENGOPER DAN MENERIMA BOLA LANGKAH 1. MENGOPER DAN MENERIMA BOLA



Bola akan lebih mudah untuk dioper dan diterima apabila bola sedang menggelinding di permukaan tanah. Dengan demikian, usahakan anda sebisa mungkin mengoper bola di atas permukaan tanah. Berikut ini penjelasan tentang berbagai teknik yang dipergunakan untuk mengoper bola yang menggelinding di atas permukaan tanah.
A. Mengoper Bola Di Atas Permukaan
Ada tiga teknik dasaruntuk mengoper bola di atas permukaan: inside of the foot (dengan bagian samping dalam kaki), outside of the foot (bagian samping luar kaki) dan instep (dengan kura-kura kaki). Teknik yang dipilih tergantung pada situasi yang terjadi di lapangan.
Operan Inside of The Foot
Keterampilan yang paling dasar dan harus anda pelajari biasanya disebut operan push pass (operan dorong) karena bagian sanping dalam kaki sebenarnya mendorong bola. Teknik pengoperan ini digunakan untuk menggerakkan bola sejauh 5 hingga 15 meter. Cara pelaksanaannya sangat sederhana:
  1. berdirilah menghadap target dengan bahu lurus saat mendekati bola
  2. letakkan kaki yang menahan keseimbangan tubuh (yang tidak digunakan menendang) di samping bola
  3. tempatkan kaki yang akan menendang dalam posisi menyamping dan jari kaki ke atas menjauh dari garis tengah tubuh anda
  4. tendang bagian tengah bola dengan bagian samping dalam kaki anda
  5. pastikan kaki tetap lurus pada gerakan lanjutan dari tendangan tersebut.
Operan Outside of The Foot
Pada susatu saat pasti anda mungkin harus melakukan operan sambil menggiring bola dengan kecepatan tinggi. Untuk situasi seperti ini, pengoperan dengan bagian samping luar kaki merupakan pilihan yang baik. Teknik ini melibatkan elemen dari gerak tipu dan kurangh diperhatikan oleh lawan. Gunakan teknik outside of the foot untuk menggerakkan bola pada jarak pendek atau menengah! Cara pelaksanaanya:
  1. letakkan kaki yang menahan keseimbangan sedikit di samping belakang bola.
  2. Julurkan kaki yang akan menendang ke bawah dan putar sedikit ke arah dalam
  3. Gunakan gerakan menendang terbalik saat anda menendang setengah bagian bawah bola dengan bagian samping luar dari instep
  4. Jaga kaki agar tetap lurus
  5. Untuk jarak 5 hingga 10 meter, gunakan gerakan menendang yang pendek seperti menentak pada kaki anda. Untuk operan yang lebih panjang gunakan gerakan akhir yang penuh untuk mendapatkan jarak yang lebih jauh dan cepat.
Operan Instep
Gunakan operan instep untuk menggerakkan bola pada jarak 25 meter atau lebih. Kura-kura kaki adalah bagian dari luar kaki yang ditutupi dengan tali sepatu yang menyediakan npermukaan yang keras dan rata untuk menendang bola. Cara pelaksanaannya:
  1. Dekati boal dari posisi sedikit menyudut dan letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola dengan lutut sedikit ditekukkan
  2. Bahu dan pinggul dalam posisi lurus dengan target yang dituju
  3. Saat anda mengayunkan kaki yang akan menendang ke belakang, luruskan dan mantapkan posisi kura-kura kaki
  4. Jaga kepala agar tidak bergerak dan fokuskan perhatian pada bola
  5. Gunakan gerakan akhir yan penuh saat menggerakkan kura-kura kaki pada titik kontak dengan bola. Mekanismenya hampir sama dengan melakukan tendangan (shooting).


Daftar Rujukan:
Luxbacher, Joseph A. Tanpa Tahun. Sepak Bola. Terjemahan Agusta. 1998. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

PROPOSAL


Proposal Skripsi

STUDI PERBANDINGAN KETEPATAN MENGUMPAN DENGAN
MENGGUNAKAN PASSING ATAS DAN PASSIN BAWAH
TERHADAP PENINGKATAN SMASH DALAM
PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA
PUTRA KELAS VIII SMP NW
MATARAM TAHUN
PELAJARAN
2010/2011
PROPOSAL
Diajukan Kepada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan
Kesehatan Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Mataram Untuk Menjadi Skripsi Sebagai Salah
Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Gelar Olahraga
OLEH:
Nama Mahasisw        : Muttaqin Djaba
Nomor Mahasiswa    : 07.311.624
Jurusan                      : Olahraga
Angkatan                   : 2007/2008
Tempat Lahir            : Ende, Flores NTT
Tanggal Lahir           : 26 April 1986


Disetujui Oleh:



Pembimbing I                                    Pembimbing II
Drs. I Ketut Sudirtha Hariyadi, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
  1. A. Latar Belakang
Pelaksanaan pendidikan Jasmani dan Olahraga merupakan sebuah iventasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumberdaya manusia Indonesia. Hasil yang diharapkan itu akan dicapai dalam jangka waktu yang cukup lama. Karena itu, upaya pembinaan bagi masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan Jasmani dan Olahraga perlu terus dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan untuk berkorban.
Salah satu fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang No. 23 tahun 2003 tentng sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Anonim, 2003).
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan mempunyai tujuan tertentu yaitu untuk meningkatkan kesehatan, kesegaran jasmani dan mengembangkan keterampilan gerak melalui berbagai aktifitas jasmani. Permainan bola voli merupakn olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain inti yang dipisahkan oleh net dan bertujuan agar setiap regu melewatkan bola secara teratur melalui atas net sampai bola menyentuh di daerah lawan dan mencegah agar bola yang dilewatkan lawan tidak menyentuh lantai dalam lapangan sendiri. Meskipun sifatnya beregu, tetapi kemahiran individu akan mempermudah melakukan kerja sama untuk mencapai hasil akhir yang baik. Olahraga bola voli terdiri dari berbagai macam bentuk gerakan yang merupakan dasar yang sangat penting yang harus dikuasai dalam permainan, gerakan tersebut antara lain adalah gerakan passing (passing atas dan passing bawah), service, menerima service, mengumpan, blocking dan gerakan smash.
Gerakan passing merupakan gerakan-gerakan yang paling mendasar yang harus dikuasai agar permainan berjalan lancar dan sempurna. Permainan bola service harus benar-benar sempurna yang akan diberikan kepada pengumpan dan selanjutnya melakukan serangan yang akan menguntungkan bagi salah satu regu. Kemampuan mengumpan dengan baik sangant penting, sebab tanpa dapat mengumpan dengan baik dan mengarahkan bola pada penyerang akhir angka tidak dapat diraih. Teknik mengumpan dapat dilakukan dengan passing bawah dan passing atas tergantung dari posisi datangnya bola dari penerima service atau bola kedua melambung biasa digunakan passing atas dan apabila bola dimaksud datangnya di bawah dada digunakan passing bawah. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Studi Perbandingan Ketepatan Mengumpan Dengan Menggunakan passing Atas dan Passing Bawah Terhadap Peningkatan Prestasi Smash Dalam Permainan Bola Voli Pada Siswa Putra Kleas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011”.
  1. B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan “Apakah ada pengaruh ketepatan mengumpan dengan menggunakn passing atas dan passing bawah terhadap peningkatan prestasi smash dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011”.
  1. C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ketepatan mengumpan dengan menggunakan passing atas dan passing bawah terhadap peningkatan prestasi smash dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011.
  1. D. Kegunaan Penelitian
Secara garis besar kegunaan penelitian ini dapat menjadi dua yaitu, sebagai berikut:
  1. 1. Kegunaan Teoritis
1.1.   Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berharga di dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan mengembangkan konsep olahraga khususnya cabang olehraga bola voli.
1.2.   Hasil penelitian ini diharapkan dapat merangsang penelitian lain untuk terangsang mengadakan penelitian yang lebih luas dan mendalam tetang masalah yang berhubungan dengan olahraga terutama pada cabang bola voli.
  1. 2. Kegunan Praktis
2.1. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pelatih dalam menentukan metode latihan yang bertujuan untuk meningkatkan prastasi bola voli.
2.2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan atau tambahan informasi dan pedoman bagi guru maupun pelatih agar dapat meningkatkan prestasi olahraga yang dalam hal ini khususnya olahraga bola voli.
  1. E. Hipotesis Penelitian
Dalam buku metodologi penelitian dijelaskan bahwa hipotesis berasal dari bahasa Yunani dan dari kata “Hipo” yang berarti lemah dan “Tesa” yang berarti pernyataan, maka hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan lagi kenyataannya atau kebenarannya secara empiris (Hadi, 2002). Sedangkan ahli lain berpendapat hipotesis penelitian adalah jawaban yang sifatnya sementara terhadap masalah yang diajukan dalam penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Riyanto, 2001). Jadi yang dimaksud dengan hipotesis adalah pernyataan atau jawaban yang bersifat sementara atau permasalahan penelitian sampai terbukti kebenarannya.
Hipotesis terbagi atas 2 (dua) macam yaitu:
  1. 1. Hipotesis Alternatif (Ha) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara dua kelompok atau variabel.
  2. 2. Hipotesis Nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya pengaruh antara dua kelompok atau variabel.
Hipotesis Alternatif (Ha) yang diajukan berbunyi “Ada perbedaan ketepatan mengumpan dengan menggunakan passing atas dan passing bawah terhadap peningkatan prestasi smash dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011”.
  1. F. Asumsi dan Pembatasan Penelitian
    1. 1. Asumsi Penelitian
Asaumsi adalah anggapan dasar tentang suatu fakta yang kebenarannya tidak memerlukan pembuktian (Yousda, 1993: 118). Sedangkan ahli lain mengatakan asumsi adalah dasar pemikiran yang teruji kebenarannya (Arikunto, 2002: 55).
Berdasarkan kedua pendapat para ahli tersebut maka yang dimaksud dengan asumsi adalah anggapan dasar yang diyakini kebenarannya tanpa memerlukan bukti lagi.
Sehubungan degan penelitian ini maka asumsi yang diajukan adalah sebagai berikut:
1.1.  Asumsi Teoritis
Ketepatan mengumpan dengan menggunakan passing atas dan passing bawah adalah salah satu faktor yang menunjang atau berpengaruh terhadap peningkatan prestasi smash.
1.2.  Asumsi Metodik
Matode yang digunakan dalam penelitian ini di asumsikan dapat mendukung keberhsilan dalam penelitian ini adalah:
1.2.1.      Metode pengumpulan data dengan metode tes perbuatan sebagai metode pokok, sedangkan metode dokumentasi sebagai metode pelengkap.
1.2.2.      Metode analisis data adalah menggunakan rumus T-tes.
1.3.  Asumsi Pelaksanan
1.3.1.      Penelitin ini akan dapat terlaksana dengan baik dan lancar, apabila didukung dengan tenaga, waktu dan dana yang cukup mamadai.
1.3.2.      Bersedianya Dosen pembimbing dan di dukung oleh literatur yang tersedia.
  1. 2. Pembatasan Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka lingkup penelitian penulis dibatasi.
2.1. Subyek yang diteliti dalam penelititan ini adalah terbatas pada siswa putra kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011.
2.2. Obyek yang diteliti dalam penelititan ini adalah terbatas pada ketepatan mengumpan dengan menggunakan passing atas dan passing bawah dan ketepatan smash.
  1. G. Ruang Lingkup Penelitian
Hal-hal yang diuraikan pada ruang lingkup penelitian ini adalah berhubungan dengan variabel, populasi atau subjek, dan lokasi penelitian.
  1. 1. Variabel Penelitian
1.1.   Variabel Terikat, yaitu prestasi siswa dalam melakukan smash dalam permainan bola voli.
1.2.   Varibel Bebas, yaitu ketepatan passing atas dan passing bawah.
  1. 2. Populasi atau Subjek Penelitian
Populasi digunakan sebagai subjek dalam pelaksanaan penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011.
  1. 3. Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMP NW Mataram.
  1. H. Definisi Operasional Variabel
Untuk lebih memberikan pengertian tentang variabel-variabel yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian ini, maka diberikan penjelasan sebagai berikut:
  1. 1. Passing Atas
Passing atas adalah mengambil bola dengan jari-jari tangan (Syaifulddin, 1991). Muhadi (1992), menyatakan bahwa yang dimaksud dengan menggunakan jari-jari tangan dengan baik kepada kawan maupun langsung dijatuhkan pada lapangan lawan melalui di atas jarring. Jadi passing atas dalam penelititan mengumpan bola dengan menggunakan jari-jari tangan kepada pemukul.
  1. 2. Passing Bawah
Passing bawah adalah mengambil bola atau mengembalikan bola dengan kedua belah tangan disatukan atau dengan satu tangan (Syaifulddin, 1991). Muhadi (1992), menyatakan bahwa, passing bawah adalah mengambil bola yang ada di bawah badan atau bola dari bawah yang biasanya dilakukan dengan kedua lengan bagian bawah (dari siku sampai pergelangan tangan yang dirapatkan), baik untuk dioferkan kepada kawan, maupun langsung ke lapangan lawan melalui di atas jarring.
  1. 3. Smash
Smash adalah pukulan melambung yang keras dan mematikan, yakni memukul bola dengan telapak tangan terbuka pada bagian belakang tengah (Syarifuddin, 1991).
  1. 4. Permainan Bola Voli
Voli yang artinya pukulan langsung atau memukul bola langsung di udara sebelum bola jatuh ke tanah (Syarifuddin, 1991). Jadi permainan bola voli adalah salah satu bentuk permainan yang dimainkan oleh 2 regu dan setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan melewati net dan mencegah pihak lawan dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan. Bola dipukul dengan tangan maupun anggota tubuh lainnya dengan pantulan yang sempurna dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Dalam permainan bola voli dapat dikenal dua macam passing yaitu passing atas dan passing bawah, gerakan passing merupakan gerakan paling mendasar yang harus dikuasai agar permainan berjalan lancar dan  sempurna. Kedua mempunyai hubungan terhadap peningkatan smash karena passin merupakan salah satu faktor yang menunjang atau berpengaruh terhadap peningkatan smash.
Banyak orang berpendapat bahwa ketepatan passing atas dalam mengarahkan bola kepada smasher lebih akurat, karena pengumpan mudah untuk menerima bola yang melambung sehingga bola dapat diumpan dengan baik kepada pemain yang melakukan smash, pengumpan akan membagi bola kepada yang melakukan smash yang berada di samping, depan maupun yang berada di belakang pengumpan itu sendiri.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
  1. A. Sejarah Permainan Bola Voli
Olahraga bola voli dimulai pada tahun 1859 di Hollyoke Amerika Serikat, oleh William G. Morgan. Pada mulanya olahraga ini disebut “Minonette” yang kemudian dirubah menjadi “Bola Voli” oleh dr. Halstead dari Amerika Serikat, karena pada prinsipnya permainan ini adalah “Mes Volley” (melambung) bola melintasi net. Pada dasarnya permainan bola voli merupakan aktivitas rekreasi bagi usahawan yang jadi populer di daerah pariwisata dan di lapangan terbuka di seluruh Amerika dimusim-musim panas. Tahun 1900 Kanada merupakan Negara luar pertama yang menerima olahraga ini. Gerakan Internasional YMCA merupakan sarana penyebar popularitas bola voli keseluruh pelosok dunia. Permainan ini pertama kali diterima di Kuba tahun 1905, Puertoriko 1909, Uruguai 1912, Cina dan Jepang tahun 1913. Eropa mulai dikenalkan dengan bola voli oleh tentara Amerika sewaktu Perang Dunia I, bola voli menyebar ke berbagai Negara seperti: Prancis, Cekoslowakia, Polandia dan Uni Soviet (Barbara, 2004).
Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya sehingga pada tahun 1922 YMCA mengadakan kejuaraan bola voli Nasional. Pertama kali permainan bola voli dipertandingkan di Polandia. Pada tahun 1048 didirikan Federasi Bola Voli Internasional atau Internasional Volley Ball Federation (IVBF) yang sewaktu itu beranggotakan 15 Negara dan kedudukannya di Paris.
Perkembangan permainan bola voli di masyarakat Indonesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasionat (PON) ke dua tahun 1951 di Jakarta juga bola voli dipertandingkan. Di Indonesia mengenal bola voli sejak tahun 1928 pada jaman penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Belanda untuk mengembangkan olahraga pada umumnya dan bola voli pada khususnya. Disamping guru-guru pendidikan jasmani, tentara-tentara Belanda banyak andilnya dalam perkembangan bola voli di Indonesia terutama bermain di asrama-asrama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antara kompi-kompi Belanda.
Pada tanggal 22 Januari 1955 didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh Indonesia dengan nama Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W.J. Latumete. Setelah adanya induk organisasi bola voli ini maka pada tanggal 28-30 Mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan bola voli Nasional di Jakarta (Syarifuddin, 1991).
  1. B. Pengertian Permainan Bola Voli
Permainan bola voli adalah salah satu permainan yang termasuk dalam cabang olahraga permainan, voli artinya pukulan langsung atau memukul bola langsung di udara sebelum jatuh ke tanah (Syarifuddin, 991).
Permainan bola voli dimainkan oleh 2 (dua) regu yang masing-masing regu terdiri atas 6 (enam) orang pemain, setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan lawan.
Bola boleh di pukul dengan tangan maupun anggota tubuh lainnya dengan pantulan yang sempurna dengan peraturan yang telah ditetapkan.
  1. C. Teknik Passing Dalam Permainan Bola Voli
Passing adalah mengambil bola atau mengoper bola kepada teman, tetapi bila ada kesempatan yang lain langsung diteruskan kapada lawan (Roji, 1989). Dalam permainan bola voli kita mengenal dua macam passing yaitu passing atas dan passing bawah.
  1. 1. Passing Atas
Passing adalah menyajikan bola atau membagi-bagikan bola (mengofer bola) dengan menggunakan jari-jari tangan baik kepada kawan maupun langsung ditujukan kepada lawan melalui atas jaring (Syarifuddin, 1991). Cara melakukan passing adalah sebagai berikut:
a)      Permulaan
Berdiri tegak kedua kaki agak terbuka atau salah satu kaki agak ke depan, kedua lutut agak ditekuk. Kedua tangan berada di atas kepala di depan dekat dahi dengan sikap dibengkokkan dan jari-jari tangan direnggangkan membentuk lengkungan setengah bola.
  1. 2. Passing Bawah
Passing bawah adalah mengambil bola yang berada di bawah badan atau bola dari bawah dan biasanya dilakukan dengan dua lengan bagian bawah (dari samping dengan pergelangan tangan yang dirapatkan), baik untuk dioperkan kepada kawan atau langsung kepada lawan melalui di atas jarring (Muhadi, 1991). Ahli lain berpendapat bahwa passing bawah juga disebut “oferan lengan depan atau oferan tangan bawah” (underhand passing) atau bump (Viera, dkk. 2000). Lebih lanjut Viera, dkk mengemukakan bahwa “oferan lengan depan atau passing bawah biasanya menjadi teknik pertama yang digunakan sebuah team bila tidak memegang service. Oferan ini digunakan untuk menerima service, menerima spike, memukul bola setinggi pinggang ke bawah dan memukul bola yang memantulkan dari net”.
Cara melakukan passing bawah adalah sebagai berikut:
a)      Permulaan
Kedua lengan membentuk bidang datar, telapak tangan disatukan dengan ibu jari dalam posisi sejajar. Kedua siku diputar kearah dalam sehingga bagian lengan datar dan menghadap ke atas. Tangan harus sejajar dengan paha, tahan kedua tangan jauh dari tubuh. Pemain harus berusaha menempatkan tubuhnya di belakang bola, redam kekuatan bola dan arahkan bola kesasran dengan menggunakan tubuh melalui gerakan mengulurkan kaki sambil menyentuh bola dengan sedikit atau tanpa mengayunkan lengan (gerakan mendorong).
b)      Gerakan
Pada waktu akan mengambil atau memukul bola tangan kiri dan tangan kanan ditarik ke bawah hingga kedua tangan lurus dan merupakan suatu bidang yang datar untuk menerima bola, kemudian kedua lengan diayunkan dari bawah ke atas dengan demikian bola yang akan melambung ke atas jalannya bola membusur (parabola) hingga mudah diterima oleh kawannya.
c)      Kemungkinan Kesalahan
Kemungkinan kesalahan passing bawah yang biasa terjadi dalam permainan bola voli adalah:
  1. Siku tertekuk, perkenaan bola terlalu (lebih tinggi dari perkenaan normal). Bola akan terpantul vertical atau justru kebelakang atas.
  2. Sudut datang arah bola terhadap lengan tidak lurus sehingga pantulan tidak sempurna.
  3. Gerakan ayunan terlalu kuat.
  4. Lengan tidak lurus dan tidak memegang kuat (kontraksikan otot-otot lengan).
  5. Perkiraan datangnya bola tidak tepat, sehinga pelaksanaan passing bawah tidak sempuna.
  1. 3. Analisis Gerak
Dalam analisis gerak ini akan diuraikan tentang perbedaan antara passing bawah dengan passing atas. Kelebihan dan kekurangan menggunakan passing bawah dan pasing atas.
  1. 4. Pebedaan Passing Atas dan Passing Bawah
a)      Passing Atas
Passing atas dilakukan dengan menggunakan jari-jari tangan dan digunakan apabila bola berada di atas kepala dan bola lamban dan melambung.
b)      Passing Bawah
Passing bawah dilakukan dengan kedua tangan bagian bawah (dari siku sampai pergelangan tangan yang dirapatkan) dan apabila bola datangnya dengan keras serta berada di bawah dada atau bola rendah.
  1. 5. Perbandingan Ketepatan Mengumpan Dengan Menggunakan Passing Atas dan Passing Bawah
a)      Mengumpan Dengan Menggunakan Passing Atas
Mengambil bola atas dengan menggunakan jari-jari tangan untuk melakukan umpan, bola melambung (normal) untuk diumpan kepada pemukul (Syarifuddin, 1991). Berdiri tegak, kedua kaki agak terbuka atau salah satu kaki agak ke depan, kedua lutut agak ditekuk.
Kedua tangan berada di atas kepala dekat dahi dengan sikap dibengkokkan dan jari-jari tangan di renggangkan atau dijarangkan membentuk lingkaran setengah bola. Pada waktu perkenaan antara jari-jari tangan dengan bola yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
  1. Perkenaan bola pada ruas jari tangan yang pertama dan yang kedua terutama pada ruas jari pertama dan ibu jari.
  2. Pada saat menyentuh bola dengan jari-jari tangan direnggangkan dan pergelangan tangan digerakkan ke atas.
b)      Mengumpan Dengan Menggunakan Passing Bawah
Mengambil bola bawah dengan kedua tangan dirapatkan kemudian mengumpan bola melambung (normal) untuk diumpankan kepada pemukul (syarifuddin, 1984).
Sikap pengambilan dari bawah harus dilakukan dengan kedua lengan lurus membentuk bidang datar, telapak tangan harus disatukan, kedua siku diputar kearah dalam sehingga lengan yang lembut datar menghadap ke atas. Tangan harus sejajar dengan paha, tahan kedua tangan jauh dari tubuh.
  1. 6. Kelebihan Menggunakan Passing Atas dan Passing Bawah
a)      Kelebihan Menggunakan Passing Atas
1)      Mudah untuk menerima bola yang melambung.
2)      Bola dapat diumpan dengan baik kepada pemain yang bertugas melakukan smash.
3)      Memudahkan bagi pengumpan dalam membagi bola kepada yang melakukan smash yang berada di depan, di samping, atau yang berada di belakang pengumpan.
b)      Kelebihan Menggunakan Passing Bawah
1)      Tidak akan menimbulkan kecelakaan dalam pengambilan bola.
2)      Bola datangnya kencang akan menjadi lemah.
3)      Pantulan bola sempurna sehingga mudah di terima oleh pengumpan.
4)      Untuk menghindari kecelakaan pada jari-jari tangan.
5)      Mudah di terima oleh teman seregu yang bertugas sebagai pengumpan.
c)      Kekurang Menggunakan Passing Atas dan Passing Bawah
1)      Bola yang datangnya keras kecil kemungkinan untuk di terima dengan menggunakan passing atas.
2)      Siswa yang baru belajar merasa takut untuk mengambil bola dengan menggunakan passing atas.
3)      Pengumpan yang kurang pandai akan kesulitan memberikan bola ke pemain di belakangnya dengan passing bawah.
Dengan demikian dapat dikemukakan di sini bahwa jenis passing yang tepat untuk digunakan tergantung pada jenis bola yang datang ke arah pengumpan. Dengan demikian seorang pengumpan dapat memutuskan untuk menggunakan passing atas atau passing bawah untuk melanjutkan bola yang diterimanya kearah akhir.
  1. 7. Peraturan Permainan Bola Voli
    1. Lapangan dan Ukurannya
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 9 meter. Garis batas diberi tanda dengan menggunakan cat/kapur, yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm.
Di tengah lapangan di batasi garis tengah yang membagi dua bagian lapangan sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan. Daerah serang adalah daerah yang dibatasi garis tengah lapangan dengan garis serang belakang yang luasnya 9×3 meter. Sedangkan daerah pertahanan yaitu daerah yang dibatasi garis tengah lapangan dengan garis serang belakang yang luasnya 9×6 meter. Pada bagian belakang garis akhir terdapat daerah untuk melakukan service yang disebut dengan daerah service.
Daerah service sekurang-kurangnya berjarak 2 meter ke belakang. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1. Bentuk Lapngan Bola Voli
9 m
18 m
3 m
Panjang Lapangan             : 18 m
Lebar Lapangan                : 9 m
Daerah Serang                   : 3 m
Daerah Bertahan               : 6 m
  1. Jarring (Net)
1)      Jarring
Panjang jaring (net) tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih 1 meter dengan mata jaring 10×10 cm.
2)      Tiang
Tinggi tiang jaring pria =2,43 meter dan tinggi tiang wanita = 2,24 meter (Viera, dkk. 2000).
3)      Tongkat (Rod)
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional di atas batas samping jaring di pasang tongkat (rod) yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring. Tongkat itu terbuat dari bahan fiberglass dengan ukuran 180 cm dengan diberi warna kontras.
  1. Bola
Bola terbuat dari kulit yang di dalamnya karet atau bahan lain yang semacamnya. Bola dipergunakan beratnya berukuran 250-280 gram dan keliling 65-67 cm.
  1. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan sebanyak enam orang setiap regu di tambah pemain cadangan enam orang. Dalam permainan bola voli setiap memenangkan satu reli akan mendapatkan satu angka dan mendapatkan gilian service akan melakukan pergeseran atau rotasi searah jarum jam.
  1. Pelatih (Coach)
Pelatih (coach) boleh memberikan intruksi pemain di dalam lapangan walaupun bola dalam permainan sambil berdiri atau berjalan di daerah bebes, di depan bangku cadangan sampai daerah tidak mengganggi jalanya pertandingan.
1)      Memengkan Suatu Set
Suatu set kecuali set ke 5 dimenangkan oleh satu regu yang lebih dahulu mendapatkan angka 25 dengan minimal selisih dua angka. Dalam kedudukan 24-24 permainan dilanjutkan sampai tercapai selisih dua angka. Dalam kedudukan set 2-2 maka set penentuan (set V) dinamakan hingga  15 dengan selisih anka minimal 2 (dua) angka (16-14, 18-16 dan seterusnya).
2)      Menyentuh Kotak Net
Sentuhan terhadap net bukan merupakan suatu kesalahan, kecuali pemain tersebut menyentuh pada saat berusaha memainkan bola atau dengan sengaja memegang net.
3)      Time Out (Wakti di Luar Permainan)
Dalam tiap-tiap set terdapat 2 (dua) kali time out dengan waktu 30 detik dilakukan pada saat bola mati. Hal tersebut diintrupsikan oleh wasit atau kapten. Tidak seorang pemainpun boleh meninggalkan lapangan selama time out yang ketiga kali maka wasit memberikan dan kalau perlu memberikan hukuman.
  1. Tingkat Sangsi (Penalty)
Penalty adalah sanksi atau hukuman yang di berikan seorang pemain, team, pelatih dan lainya dalam hal mana telah melakukan pelanggaran atas aturan-aturan yang telah ditetapkan (Poerwadarminta, 1981). Dengan demikian, jenis sanksi yang dijatuhkan kepada pelanggar biasa berubah beberapa jenis yaitu peringatan, hukuman, dikeluarkan dan diskualifikasi.
Menurut peraturan permainan bola voli tahun 2000 sampai dengan 2004, jenis-jenis sanksi yang diberikan kepad pelanggar yaitu:
1)      Peringatan, secara langsung atau isyarat dan kepada pelanggar tidak diberikan kartu sanksi.
2)      Hukuman (Kartu Kuning), diberikan apabila pemain melakukan pelanggaran ringan, masih bias ditolerir atau diberikan peringatan agar tidak diulangi lagi.
3)      Dikeluarkan (Kartu Merah), diberikan bila mana seorang pemain melakukan pelanggaran berat seperti memukul lawan atau wasit, maka sanksinya dikeluarkan dari lapangan.
4)      Diskualifikasi, kartu kuning dan kartu merah di satu tangan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
  1. A. Metode Penelitian
Kata metodelogi berasal dari bahasa Yunani kata “Meto” dan “Bodos”. Metode berarti jalan dan bodos berarti yang ditempuh. Jadi kata metodelogi berarti jalan yang ditempuh atau jalan yang dilalui.
Dalam pengertian ilmiah, metodelogi mengandung arti suatu cara yang ditempuh untuk menyelesaikan suatu masalah atau problem. Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif (Subana dan Sudrajat, 2001). Mengemukakan bahwa penelititan diskriptif adalah suatu jenis penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan variabel dalam fenomena yang tejadi pada saat penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya. Dengan adanya metode dalam penelitian akan memberikan arah bagi kegiatan-kegiatan selanjutnya serta dapat kita jadikan pedoman tentang tata urutan pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu ketepatan dalam menggunakan metode pada suatu penelitian yang dilakukan akan memberikan hasil yang baik dan akan dapat pula mengurangi bahkan meniadakan kesalahan-kesalahan.
  1. B. Rencana Penelitian
Rencana penelitian adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam suatu penelitia. Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan yang matang tentang hal-hal yang dilakukan serta dapat pula dijadikan dasar penelitian yang baik oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain terhadap penelitian dan bertujuan memberi pertanggung jawaban terhadap semua langkah yang diambil (Margono, 1997).
  1. C. Populsi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah semua Siswa Putra Kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajran 2010/2011. Sedangkan besarnya jumlah sampel yang digunakan berpedoman pada pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa jika jumlah subyek dalam suatu populasi besar (lebih dari seratus orang), maka dapat di ambil 10%-5% atau 20%-25% atau lebih dan jika jumlah populasi kurang dari seratus orang maka di ambil seluruhnya sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian populasi. Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution, (1996) menyatakan bahwa tidak ada aturan yang tegas tentang jumlah sampel yang dipersyratkan untuk suatu penelitian dari populasi yang tersedia. Oleh karena jumlah Siswa Putra Kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011 sebanyak 22 orang dan berdasarkan kedua pendapat tersebut maka yang dijadikan subyek penelitian kali ini adalah sebanyak 50% atau sama dengan 11  orang Siswa  Putra Kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011.
  1. D. Instrument Penelitian
Instrument adalah alat ukur yang dipergunakan pada waktu penelitian dengan menggunakan suatu metode (Arikunto, 2002). Atau dengan kata lain metode itu tidak valid. Oleh karena itu peneliti menggunakan instrument yang validitasnya sudah diakui oleh para ahli bidang ilmu yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur tes passing “Laveage” yang bertujuan untuk mengukur kemampuan passing mengarahkan bola kepada pengumpan secara tepat.
Instrument yang peneliti pergunakan untuk mendapatkan data adalah:
2,5 m
6 M
3 M
(Suharno hp Tahun 1990 hal 124)
  1. 1. Prosedur Tes
Bola datang dari A dari daerah pemain belakang yang diarahkan kepemain B sebagi tester. Tester B berusaha memasing bola ke daerah kotak sasaran dengan syarat bola harus di atas net setinggi  2,5 meter yang dibentangkan di atas garis serang sepanjang 9 meter.
Pantulan bola saat passing harus baik sesuai dengan peraturan bola voli. Apabila bola dari arah A baik, tetapi oleh tester ditolak tidak di passing 3 kali berturut-turut hal itu di hitung 1 kali passing dengan nilai 0. kesempatan passing 10 kali terus menerus masing-masing setiap pemain, cara penelitiannya yaitu apabila bola jatuh pada kotak sasaran yang bernilai 10, maka nilai 10 begitu juga dengan kotak sasaran yang bernilai 5 dan 2 untuk tiap-tiap kesempatan passing sebanyak 10 kali setiap pemain.
Skor di hitung tester maupun mengarahkan bola pada posisi ideal yaitu dengan cara mengumpan baik menggunakn passing atas maupun passing bawah apabila bola dengan lentingan yang sempurna yang diberikan kesempatan 10 kali maka nilainya 10 dan apabila gagal maka nilainya 0, adapun perlengkapan yang digunakan adalah:
  1. Bola voli
  2. Pluit
  3. Net
  4. Kapur
  5. Tali
  6. Alat-alat tulis
  7. Lapangan bola voli berukuran 18 x 9 meter dan tinggi net 2,43 meter.
  8. E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu sebagai berikut:
  1. Metode Dokumantasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mencatat data-data mengenai identitas subyek penelitian (nama dan kelas) serta data-data tentang hasil test.
  1. Metode Test Perbuatan
Metode test perbuatan adalah test untuk mengetahui secara langsung mengenai kemampuan seseorang terhadap aktivitas yang dilakukan (Sajoto, 1990).
Hasil dari pada test perbuatan ini akan menjadi data yang diperlukan karena bentuk test yang dilakukan sudah sesuai dengan data yang diperlukan. Sedangkan untuk mendapatkan data yang diperlukan maka terlebih dahulu melaksanakan test mengenai kemampuan passing atas dan passing bawah.
Langkah-langkah passing atas:
1)      Berdiri tegak kedua kaki agak terbuka
2)      Kedua lutut ditekuk
3)      Kedua tangan berada di atas depan dekat kepala
4)      Pada saat menyentuh bola jari-jari yang pertama dan yang kedua dan yang terutama sekali pada ruas jari pertama dan ibu jari
5)      Mendorong bola ke atas dengan gaya pegas jari, pergelangan, siku, dada, lutut dan tumit
Langkah-langkah passing bawah:
1)      Berdiri tegak kedua kaki agak terbuka
2)      Kedua lutut ditekuk
3)      Kedua lengan berbentuk bidang datar dan telapak tangan disatukan dengan ibu jari atau sejajar
4)      Kedua tangan ditarik ke bawah hingga kedua lengan lurus merupakan suatu bidang datar
5)      Mengayunkan lengan (gerakan mendorong) bola ke atas depan
  1. F. Analisis Data
Pada umumnya metode analisis data dibedakan menjadi dua cara yaitu analisis statistik dan non statistik. Nazir (1990; 86) menjelaskan bahwa mengolah data berarti menimbang, menyaring, mengatur dan mengklasifikasikannya. Menimbang dan menyaring berarti memilih dengan hati-hati data yang relevan, tepat dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Menggambar dan mengklasifikasi data berarti menggolongkan data tersebut menurut aturan tertentu. Jadi metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan rumus t-tes. Adapun rumus yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Keterangan:
M1 = angka t-skor dari sampel pertama (passing bawah)
M2 = angka t-skor dari sampel kedua (passing atas)
N   = jumlah sampel yang diteliti
d2 = D-Md, sedangkan Md =  dan D = X1 – X2

Remidial passing bawah bola volly


REMIDIAL KETERAMPILAN PASSING BAWAH BOLA VOLI SISWA KELAS 8E SMPN 09 MALANG
Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Matakuliah Pengajaran Remidial
Yang dibina oleh Drs.Mardianto,M.Kes

Oleh:
Bambang Nudiansyah             108711415471


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
2011

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat-Nya sehingga makalah pengajaran remidial ini dapat diselesaikan. Terimakasih pada semua, yang terlibat dalam pembuatan program ini. Ucapan terimakasih pertama kami ucapkan pada Bpk mardianto dan bapak Usman selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengajaran Remidial ,  kesungguhan beliau yang selalu membina kami dalam mata kuliah pengajaran remidial, yang mana tanpa usaha yang baik, maka makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tak lupa, terimakasih pada teman-teman  karena keterlibatannya dalam hal support, bantuan, informasi dll. Kami  berharap, makalah ini dapat diterima dengan baik. Kami juga akan lebih mengembangkan lagi hasil yang sudah  diperoleh. Semoga ridho Allah SWT selalu menyertai kita. Amien.
Malang, 05 Mei  2011
Penulis
DAFTAR ISI 
halaman

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………
1.3 Pentingnya Pemecahan Masalah……………………………………………..
1.4 Keterampilan Passing Bawah Bola Voli
Siswa Kelas 8E SMPN 09 MALANG…………………………………………..
1.5 Ciri sisiwa yang memperoleh Kesulitan Keterampilan
Passing Bawah BolaVoli…………………………………………………………….
1.6 Sebab kesulitan passing bawah bola voli………………………………….
1.7 Alternative-alternatif pemecahan masalah………………………………..
1. Program Latihan keterampilan passing bawah bola voli
individual……………………………………………………………………………
2. Program Latihan Keterampilan passing bawah bola voli berpasangan
3. Latihan keterampilan passing bawah bola voli
kelompok kecil…………………………………………………………………….
BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………………………..
2.1 Sejarah permainan  bola voli…………………………………………………..
2.2 Jenis-jenis keterampilan bermain bola voli………………………………..
2.3 Tahapan  keterampilan passing bawah bola voli………………………..
2.4 Teknik latihan passing bawah bola voli……………………………………
BAB III PROGRAM LATIHAN SHOOTING BOLA VOLI………………….
3.1 PROGRAM LATIHAN INDIVIDUAL KETERAMPILAN
PASSING BAWAH BOLA VOLI……………………………………………..
3.1.1Rencana program latihan keterampilan
passing bawah bola voli individual…………………………………….
3.1.2 Pelaksanaan program latihan keterampilan
passing bawah bola voli individual…………………………………….
3.1.3 Evaluasi program latihan keterampilan
passing bawah bola voli individual…………………………………….
3.1.4 Pembahasan keberhasilan dan ketidakberhasilan latihan keterampilan passing bawah bola voli individual……………………………………………………………………….
3.2 PROGRAM LATIHAN INDIVIDUAL KETERAMPILAN PASSING BAWAH BOLA VOLI BERPASANGAN…………………………………………………………………….
3.2.1 Rencana program latihan keterampilan passing
bawah bola voli berpasangan…………………………………………….
3.2.2 Pelaksanaan program latihan keterampilan
passing bawah bola voli berpasangan…………………………………
3.2.3 Evaluasi program latihan keterampilan
passing bawah bola voli berpasangan…………………………………
3.2.4 Pembahasan keberhasilan dan ketidakberhasilan latihan keterampilan passing bawah bola voli berpasangan……………………………………………………………………
3.3 PROGRAM LATIHAN KELOMPOK KECIL………………………
3.3.1 Rencana program latihan keterampilan passing
bawah bola voli kelompok kecil………………………………………..
3.3.2 Pelaksanaan program latihan keterampilan
passing bawah bola voli kelompok kecil……………………………..
3.3.3 Evaluasi program latihan keterampilan
passing bawah bola voli kelompk kecil……………………………….
3.3.4 Pembahasan keberhasilan dan ketidakberhasilan latihan keterampilan passing bawah bola voli kelompok kecil………………………………………………………………..
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………..
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….
5.2 Saran…………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar terfokus pada pengembangan aspek nilai-nilai dalam pertumbuhan, perkembangan dan sikap perilaku anak didik serta membantu siswa meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman ikap positif serta melalui pengembangan gerak dasar dan berbagai aktivitas jamani.
Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu bagian dari penidikan keseruluhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang.
Permainan bola voli adalah permainan memantul-mantulkan bola oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di atas lapangan yang mempunyai ukuran-ukuran tertentu. Untuk masing-masing regu, lapangan dibagi dua sama besar oleh net atau tali yang dibentangkan di atas lapangan dengan ukuran ketinggian tertentu. Satu orang pemain tidak boleh memantulkan bola dua kali secara berturut-turut, dan satu regu dapat memainkan bola maksimal tiga kali sentuhan di lapanganya sendiri. Prinsip bermaina bola voli adalah menjaga bola jangan sampai jatuh di lapangan sendiri dan berusaha menjatuhkan bola dilapangan lawan atau mematikan bola di pihak lawan. Permainan dimulai dengan pukulan servis dari daerah servis. Bola harus diseberangkan ke lapangan lawan melalui atas net.
Menurut subroto (2007)
Untuk bisa bermain bola voli dengan baik, maka diperlukan beberapa keterampilan teknik dasar bermaian bola voli, yaitu: (1) Keterampilan dasar memantulkan dan mengoperkan bola, (2) Keterampilan dasar memukul bola, dan (3) keterampilan dasar membendung bola. Bola yang mudah dimainkan tidak selamanya datang dari teman seregu tetapi kadangkala juga datang dari lawan, namun pada umunya datang dari teman seregu.
Pada permainan bola voli harus diimbangi dengan kemampuan teknik dasar yang baik dan benar. Dalam mempelajari teknik dasar perlu pemahaman yang kuat terhadap langkah-langkah pembelajaran teknik dasar. Kenyataan di lapangan tidak seperti yang diharapkan. Pada siswa kelas 8E di SMPN 09 Malang pada saat dilakukan tes keterampilan passing bawah bola voli ternyata hasil yang diperoleh ada beberapa siswa yang nilainya kurang dari SKM yang telah ditentukan. Beberapa siswa mengalami kesulitan ketika melakukan tes. Kesulitan yang dialami yaitu  pada langkah-langkah melakukan keterampilan passing bawah bola voli dan koordinasi gerakan. Kebanyakan passing yang dilakukan kurang maksimal pada perkenaan bola di lengan dan tinggi bola tidak berada di atas kepala. Oleh karena itu, untuk memperbaiki hasil yang diperoleh, seorang guru harus memberikan remidi dengan sebelumnya memberikan program dan bentuk-bentuk latihan keterampilan passing bawah bola voli terhadap siswa  terutama yang mengalami kesulitan dalam melakukan passing bawah bola voli.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diperoleh yaitu:
  1. Mengapa banyak siswa kelas 8E SMPN 09 Malang mengalami kesulitan pada saat melakukan tes keterampilan passing bawah bola voli?
  2. Bagaimana bentuk-bentuk program latihan yang dapat meningkatkan keterampilan passing bawah bola voli untuk siswa kelas 8E SMPN 9 Malang.
1.3  Pentingnya Pemecahan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh tujuan yaitu
  1. Untuk mengetahui mengapa banyak siswa kelas 8E SMPN 09 Malang mengalami kesulitan pada saat melakukan tes keterampilan passing bawah bola voli.
  2. Untuk  mendeskripsikan bagaiman bentuk-bentuk program latihan yang dapat meningkatkan keterampilan passing bawah bola voli.
1.4  Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Siswa Kelas 8E SMPN 09 Malang
Tes keterampilan passing bawah bola voli siswa Kelas 8E SMPN 09 Malang jumlah siswa yang mengikuti tes yaitu 22 siswa, dengan jumlah siswa laki-laki 14 siswa dan perempuan 8 siswa. Tes dilakukan secara individu dengan passing bawah dengan ketinggian di atas kepala dilakukan selama 1 menit.
Instrument Tes
Tujuan: tes yang dilakukan untuk mengukur keterampilan passing bawah bola voli
Alat yang digunakan: bola voli 4 buah, peluit 1 buah dan stopwatch 1 buah.
Petunjuk pelaksanaan:
  • Testee berada pada tempat yang disediakan dengan bola voli berada di depan.
  • Tes berjalan setelah tanda peluit dibunyikan kemudian stopwatch dijalankan.
  • Testee melakukan passing bawah bola voli dengan ketentuan ketinggian di atas kepala selama 1 menit.
Cara menghitung:
  • Testee melakukan passing bawah dengan benar berdasarkan teknik dasar passing bawah bola voli.
  • Passing bawah dengan ketinggian diatas kepala selama 1 menit.
Bola tidak dihitung apabila:
  • Bola tidak lebih di atas kepala.
  • Bola jatuh atau menyentuh lantai.
  • Bola dilambungkan ke atas tanpa mengunakan teknik yang benar.
Hasil Tes.
Tabel. Hasil Tes Keterampilan Passing Bawah Bola Voli
No.
Nama
Jenis kelamin
Passing Bawah dengan ketinggian di atas kepala
(1 menit)
1.   
2.   
3.   
4.   
5.   
    
    
    
    
    
    
    
    
    
    
    
    
    
    
    
1.5  Ciri-ciri Siswa yang Memperoleh Kesulitan Belajar Keterampilan Passing Bawah Bola Voli.
Pada saat  tes keterampilan passing bawah bola voli dilakukan pada siswa kelas 8E SMPN 09 Malang ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan. Ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan pada saat tes keterampilan bola voli dilakukan sebagai berikut:
  • Pada saat melakukan tes bola sering jatuh dan tidak lebih dari ketinggian di atas kepala.
  • Bergurau dan tidak serius pada saat melakukan tes
  • Perkenaan bola di lengan pada saat melakukan passing bawah bola voli.
  • Tubuh terlalu rendah karena pinggang ditekuk sehingga passing tidak tinggi.
  • Lutut tidak ditekuk pada saat melakukan passing bawah.
  • Ketika menerima bola lengan terlalu tinggi, kemudian lanjutan lengan berada di atas bahu.
  • Bola mendarat di lengan daerah siku dan perkenaan passing berada di ujung jari yang menggenggam.
  • Pada saat melakukan tes siswa cenderung panik dan tidak tenang.
1.6  Sebab Kesulitan Passing Bawah Bola Voli
Sebab-sebab siswa yang mengalami kesulitan pada saat melakukan keterampilan passing bawah bola voli adalah sebagai berikut:
  • Posisi kaki tidak membentuk sudut 45o yang bertujuan untuk menambah daya dorong tangan dan unutk mengontrol arah datangnya bola.
  • Lengan siku menekuk ketika melakukan passing bawah sehingga bola tidak maksimal lambung ke atas.
  • Posisi tangan tidak lurus, sejajar dan berporos pada bahu sehingga mempengaruhi gerakan bola, bola akan susah dikontrol dan mudah jatuh.
  • Perkenaan bola dengan tangan sehingga bola melenceng dan yang benar yaitu berada di atas pergelangan tangan dan dibawah ruas siku.
  • Tidak meregangkan kaki sejajar bahu dan lutut tidak ditekuk sehingga pantulan bola pada lengan bawah tidak bisa terarah dengan maksimal.
  • Ayunan tangan tidak dari bawah ke atas dengan tetap mempertahankan posisi awal sehingga posisi tangan berubah dan tidak sejajar.
1.7  Alternatif Pemecahan Masalah
Dari beberapa masalah, kesulitan dan sebab melakukan keterampilan tes passing bawah pada siswa kelas 8E SMPN 09 Malang di atas, menyebabkan nilai yang diperoleh oleh para siswa kurang dari nilai yang diharapkan guru. Maka dari itu dilakukan remidi untuk memperbaiki nilai-nilai yang kurang memuaskan. Sebelum dilakukan tes ujian keterampilan remidi, maka dilakukan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang diharapkan bisa membantu kesulitan para siswa. Alternatife-alternatif pemecahan masalah itu diantaranya bisa dilakukan dengan latihan keterampilan passing bawah bola voli individual dan latihan keterampilan passing bawah bola voli kelompok kecil.
  1. 1.        Latihan keterampilan passing bawah bola voli individual.
Latihan ini bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan passing bawah bola voli siswa yang bisa dilakukan secara individu tanpa harus menunggu ada lawan/teman latihan. Latihan individual ini dapat dilakukan sendiri dengan melakukan latihan teknik dasar tanpa bola dan menggunakan bola. Latihan tanpa menggunakan bola dapat dilakukan dengan mula-mula beridir kemudian jogging ke depan dan berhenti lalu memperagakan teknik dasar passing bawah dan seterusnya dilakukan secara kontinyu. Dan latihan dengan menggunakan bola dilakukan secara serius dan minimal latihan 3X dalam seminggu.
  1. 2.        Latihan keterampilan passing bawah bola voli kelompok kecil
Latihan ini bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan passing ketika berpasangan dengan lawan dan juga penting untuk meningkatkan kemampuan individu. Latihan ini dilakukan dengan beberapa orang yang membentuk kelompok kecil, sehingga saling membantu dan mengoreksi kesalahan satu sama lain.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Permainan Bola Voli
Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1985. ia adalah seorang Pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA di kota Holyoke, Massachusetts, Amerika Serikat. Nama permainan in semula disebut “Minonette” yang hamper serupa dengan permainan badminton. Jumlah pemain di sini tak terbatas sesuai dengan tujuan semula yakni untuk mengembangkan kesegaran jasmani para buruh di samping bersenam secara missal. William G. Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan permainan tersebut agar mencapai cabang olahraga yang dipertandingkan. Nama permainan kemudian menjadi “volley ball yang artinya kurang lebih mem-volley bola berganti-ganti. Perkembangna permainan bola voli pada waktu itu di Amerika Serikat sangat cepat berkat usaha William G. Morgan. Tahun 1922 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola voli di Negara Amerika Serikat. Pada saat perang dunia I tentara-tenatra sekutu menyebarluaskan permainan ini ke Negara –negara Asia dan Eropa terutama negarea Jepang, Cina, India, Filipina, Perancis, Rusia, Estonia, Latvia, Ceko-slovakia, Rumania, Yugoslavia dan Jerman. Dalam perang dunia II permainan ini tersebar luas di seluruh dunia terutama di Eropa dan Asia.
Setelah perang dunia II prestasi dan popularitas bola voli di USA menurun, sedang di Negara lain terutama Eropa Timur dan Asia berkembang sangat cepat dan massal. Mengingat turnamen bola voli yang pertama (1947) di Polandia pesertanya cukup banyak, maka pada tahun 1948 I.V.B.F (international volley ball federation) didirikan yang beranggota 15 negara. Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya. Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda sendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama. PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untuk wanitanya.
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air. Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis. Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya adalah :
  1. Uni soviet
  2. Jepang
  3. Brazil
  4. Bulgaria
  5. Kuba
  6. Yunani
  7. Polandia
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15. Dalam periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. Mochamad Sanusi, perbolavolian makin meningkat baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang berlangsung, sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.
2.2 Jenis-jenis keterampilan Bermain Bola Voli
  1. 1.        Servis (untuk mengawali permainan)
Servis adalah pukulan pertama untuk mengawali permainan. Servis dilakukan dari daerah servis masuk ke bidang lapangan lawan melewati atas net. Pada awalnya servis hanya merupakan penyajian bola pertama untuk mengawali permainan. Dalam perkembangan bola voli modern, servis merupakan serangan pertama untuk memperoleh angka. Cara melakukan servis terentang dari mulai yang sangat sederhana hingga yang paling kompleks, dan dapat menyulitkan atau mematikan permainan lawan. Servis ada beberpa macam yaitu: servis bawah, servis atas, change-up servis dan jumping servis.
  1. 2.        Passing/umpan
Passing bawah adalah cara memainkan bola yang dating lebih rendah dari bahu dengan menggunkaan kedua pergelangan yang dirapatkan. Passing ini biasanya digunakan untuk memainkan bola yang dating dari lawan maupun dari kawan seregu, yang memiliki cirri sulit: misalnya bola rendah, cepat, keras atau yang datang tiba-tiba, namun masih dapat dijangkau oleh kedua tangan. Kadang kala passing bawah juga digunakan untuk memainkan bola ynag mementingkan ketepatan seperti passing dan umpan.
Passing atas adalah cara memainkanbola di atas depan dahi dengan menggunakan kedua jari tangan. Passing atas biasanya digunakan untuk memainkan boa yang datang baik dari lawan maupun dari kawan seregu, yang memiliki ciri melambung dan kecepatanya mudah diprediksi. Passing atas juga juga sering digunakan untuk memainkan bola yang mementingkan ketepatan seperti umpan spike dan tipuan ke lawan.
  1. 3.        Membendung/Blok (menghadang serangan)
Keterampilan ini sering digunakan dalam usaha mengahadang bola hasil pukulan (spike lawn di atas dekat net. Keterampilan ini sangat penting dimiliki setiap pemain, karena dalam permainan bola voli modern, kecepatan dan arah bola hasil pukulan spiker sudah terlalu sulit untuk dapat diprediksi oleh pemain bertahan. Tanpa ada bendunga para pemaina bertahan sangat sulit untuk mempersiapkan cara memainkan bola hasil pukulan spuker secara sempurna. Keterampilan ini jika dilakukan dengan baik akan merupakan taktik pertahanan dan sekaligus merupakan serangan balik yang paling efektif dan efisien. Spike yang terbedung dengan baik jarang sekali dapat ikembalikan, atau paling tidak sulit untuk dimainkan kembali, sehingga regu penyerang sulit melakukan persiapan serangan berikutnya secara sempurna. Begitu juga jika bola terbendung dengan sempurna, dengan tanpa melibatkan energy pemain lain, angka atau poin sudah dapat diraih.
  1. 4.        Smash/Spike (melakukan serangan)
Smash/Spike merupakan salah satu teknik serangan yang paling efektif selama permaiann. Bola dipukul di atas depan net yang mengakibatkan bola jatuh menukik tajam ke bidang lapangn lawan, sehingga lawan sulit mengembalikanya, bahkan sering langsung mematikan. Dewasa ini istilahspike lebih khusus digunakandalam permainan bola voli, karena cirri bola hasil spike menukik tajam seperti paku, sebagai akibat bola dipukul di atas dekat net. Sementara istilah smash lebih umum digunkan, karena cirri bola smash tidak begitu menukik karena bola dipukul jauh dari net.
Berdasarkan ketinggian bola umpa, spike terdiri dari spike bola tinggi atau open spikespike bola menengah atau cemi quick spike, dan spike bola pendek dan cepat atau quick spike.
2.3  Tahapan Gerakan Keterampilan Passing Bawah Bola Voli
  1. 1.        Sikap permulaan
  • Kaki ditekuk pada lutut
  • Telapak kaki keduanya melekat pada lantai dengan posisi yang sama.
  • Badan condong kedepan ± 90°.
  • Kedua tangan lurus kebawah serong kedepan.
  • Bidang perkenaan dibuat selurus mungkin.
  1. 2.        Sikap Perkenaan/Pelaksanaan
  • Bola diterima dari lawan dan dikembalikan.
  • Lurus dengan keadaan yang seimbang.
  • Ayunan tangan memukul keatas dan kedepan.
  • Perkenaan bola usahakan sejangkauan lengan dan gerakanpergelangan tangan aktif supaya bola berjalan top spin.
  1. 3.        Sikap akhir/Gerak lanjut
  • Setelah ayunan lengan mengenai bola, kaki belakang melangkah ke depan untuk kembali ke posisi siap untuk memainkan bola berikutnya.
2.4  Teknik Latihan Passing Bawah Bola Voli
  1. 1.        Latihan tanpa bola
  • Sikap badan membungkuk kaki dibuka dan lutut sedikit ditekuk.
  • Lengan dirapatkan satu dengan yang lain saling berpegangan.
  • Gerakan tangan diayun keatas dan kebawah.
Latihan ini berguna untuk melatih anak menerapkan tehnik-tehnik Passing Bawah pada permainan yang sebenarnya, ini dilakukan dalam waktu 15 menit.
  1. 2.        Latihan dengan bola ( modifikasi )
Anak saling berhadapan dengan yang lainnya, yang satu memberikan bola dan yang satu memberikan lagi menerimanya dengan Passing Bawah. Untuk melatih tehnik passing bawah ini penulis melakukan modifikasi mengenai bola, bola yang dipakai adalah bola plastik dan bola sebenarnya. Bola plastik digunakan penulis agar tangan anak tidak sakit dan supaya anak bersemangat dalam melakukan Passing Bawah.
  1. 3.        Latihan dengan net
Untuk melatih anak menggunakan tehnik Passing Bawah , maka penulis menggunakan net untuk mengetahui sebatas mana kemampuan anak dalam melakukan passing bawah. Latihan ini dengan cara melempar atau melambung bola, lalu anak berusaha mengambil bola tersebut dengan Passing Bawah dan usahakan bola melawati net atau melambung net.
  1. 4.        Latihan bermain hanya menggunakan Passing Bawah.
Untuk menetahui berhasil atau belum kita meningkatkan tehnik Passing Bawah pada anak, maka kita melakukan permainan yang sebenarnya tetapi menerima bola diharuskan dengan Passing Bawah.
BAB III
PROGRAM PEMBELAJARAN
Dari jumlah 21 siswa yang mengikuti tes keterampilan passing bawah bola voli kelas 8E SMPN 09 Malang, yang tidak memenuhi SKM yang diberikan guru yaitu 1 menit minimal mendapat skor 20 untuk putra dan 15 untuk putri adalah berjumlah 8 siswa. Sebelum mengikuti ujian remidi siswa yang mengalami kesulitan harus mengikuti beberapa program remidi latihan keterampilan  passing  bawah  bola voli yang meliputi program latihan individual, berpasangan, dan kelompok kecil. Dengan program latihan ini diharapkan keterampilan siswa meningkat dan pada tes remidi, siswa bisa mendapat nilai yang maksimal dan melebihi SKM nilai yang ditentukan guru.
3.1 Program Pembelajaran Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Individual
3.1.1 Rencana Program Pembelajaran Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Individual
Program Latihan pembelajaran secara individual bisa juga dilakukan dengan cara melakukan passing bawah bola voli tanpa menggunnakan bola. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
  •  Siswa berdiri pada keadaan diam pada tempat yang di tentukan
  • Mendengarkan dan melakukan aba-aba yang diberikan oleh guru
  • Setelah mendengar aba-aba dari guru sebagai tanda mulai  jogging ke tempat yang ditentukan dan melakukan gerakan passing bawah bola voli dari sikap permulaan hingga sikap akhir atau lanjutan lakukan secara kuntinyu hingga tempat akhir yang ditentukan guru
  • Lakukan latihan ini dengan sungguh-sungguh dan benar selama 15 menit sehingga teknik passing bawah semakin baik.
start

Gambar 1. Alur  skema latihan
Keterangan:
  • No 1-4 melakukan gerakan passing bawah tanppa menggunakan bola
  • Arah panah: jogging
  • Jarak keseluruhan 13 meter
3.1.2 Pelaksanaan Program Pembelajaran Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Individual.
Setelah siswa belajar teknik passing bawah bola voli tanpa bola kemudian diberlakukan tes keterampilan dengan bola yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa yang mengikuti tes keterampilan terjadi peningkatan dan pemahaman tentang teknik dasar passing bawah bola voli. Pelaksanaannya sebagai berikut:
  • Siswa yang mengikuti program remidi latihan passing bawah bola voli dibagi menjadi 2 kelompok.
  • Siswa melakukan tes keterampilan passing bawah bola voli secara individual
  • Instrument tes yang dilakukan sama dengan instrument yang sebelumnya.
  • Siswa masing-masing melakukan tes dengan ketentuan passing bawah ketinggian di atas kepala selama 1 menit.
  • Jika bola jatuh siswa yang lain membantu memberikan bola yang lain.
3.1.3 Evaluasi Program Pembelajaran Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Individual
Ketika diberlakukan latihan individual seperti diatas,  setelah dilakukan tes bola masih sering menjauh tidak vertical dengan ketinggin tidak diatas kepala dan perkenaan bola pada lengan masih terdapat pada ujung tangan. Namun dengan dilakukan dengan frekuensi dan intensitas yang lebih banyak, kemajuan keterampilan siswa lebih meningkat dari sebelumnya. Serta membutuhkan banyak bola untuk lebih menyukseskan program ini, karena jika bola yang digunakan sedikit, kemungkinan besar siswa lebih banyak membutuhkan waktu untuk mengambil bola yang memantul jauh.
3.1.4 Pembahasan Keberhasilan dan Ketidakberhasilan Program Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli Individual.
  • Keberhasilan Dari program latihan ini yaitu kemampuan siswa dalam melakukan gerakan teknik dasar passing bawah meningkat secara pemahan.
  • Ketidakberhasilan dari program ini yaitu siswa membutuhkan fasilitas bola yang cukup sehingga latihan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.
3.2 Program Pembelajaran Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Secara Berpasangan
3.2.1 Rencana Pembelajaran keterampilam Passing Bawah Bola Voli Secara Berpasangan.
Untuk mengetahui berhasil atau belum kita meningkatkan teknik Passing Bawah pada siswa yang mengikuti ujian remidi, maka kita melakukan keterampilan passing bawah secara berpasangan dengan net di tengah menggunakan bola yang saling berhadan. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
  • Siswa diberikan pasangan dengan ketentuan siswa yang setengah bisa dengan siswa yang kurang bisa.
  • Siswa saling berhadapan sesama kelompok dengan net di tengah
  • Siswa yang satu melambungkan bola dan yang lain menerima bola dengan passing bawah dengan ketentuan ketinggian di atas kepala dan melewati net.
  • Lakukan latihan secara kontinyu selama 10 menit.
Keterangan: no 1-4 melakukan passing dan mengumpan secara bergantian melewati net.


Gambar 2. Alur skema latihan
3.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran keterampilan Passing Bawah Bola Voli Secara Berpasangan.
Setelah siswa belajar teknik passing bawah bola voli secara berpasangan kemudian diberlakukan tes keterampilan dengan bola yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa yang mengikuti tes keterampilan terjadi peningkatan tentang teknik dasar passing bawah bola voli. Pelaksanaannya sebagai berikut:
  • Siswa saling berhadapan sesama pasangan denga net di tengah.
  • Siswa saling bergantian melambungkan bola dan menerima bola dengan passing bawah dengan ketentuan melewati net.
  • Jika bola jatuh bola di ambil dan dilanjutkan lagi seperti semula.
3.2.3 Evalusi Pembelajaran keterampilan Passing Bawah Bola Voli Secara Berpasangan.
Pada saat pembelajaran keterampilan passing bawah bola dilakukan siswa yang mengikuti ujian remidi mengalami peningkatan secara gerakan dan perkenaan bola namun sikap lanjutan masih ada siswa yang kurang sehingga keseimbangan tubuh masih kurang.
3.2.1 Pembahasan Keberhasilan dan Ketidakberhasilan Pembelajaran keterampilam Passing Bawah Bola Voli Secara Berpasangan.
  • Keberhasilan, siswa mengalami peningkatan dalam teknik passing bawah bola voli dan perkenaan bola pada lengan sudah tepat sehingga passing bola dapat melebihi kepala dan tepat sasaran.
  • Ketidakberhasilan, siswa masih ada yang melakukan passing menyangkut di net meskipun teknik dasarnya mengalami peningkatan.
3.3 Program Pembelajaran Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Kelompok Kecil
3.3.1 Rencana Pembelajarann Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Kelompok Kecil
Untuk mengetahui berhasil atau belum kita meningkatkan teknik Passing Bawah pada siswa yang mengikuti ujian remidi, maka kita melakukan keterampilan passing bawah secara berpasangan dengan net di tengah menggunakan bola yang saling berhadapan.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
  • Semua siswa dibagi menjadi 2 kelompok (1 dan 2).
  • Kelompok 1 mengumpan dengan melambungkan dan kelompok 2 menerima dan mengembalikan bola dengan passing bawah.
  • C melambbungkan bola ke A, A mengembalikan bola dengan passing bawah di atas kepala
  • Setelah C mengumpan langsung berlari ke barisannya yang paling belakang dan begitu juga dengan A
  • Dilakukan bergantian antara kelompok 1 dan kelompok 2


1             2

B       A                C         D


Gambar 3. Alur skema latihan
Keterangan:
AB-CD : saling bergantian mengumpan

3.3.2        Evaluasi Program Latihan Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Kelompk Kecil
Ketika dilakukan program latihan passing bawah secara kelompok seperti ini, tidak jarang masih juga ditemui beberapa siswa yang hanya melihat menunggu giliran bola. Siswa yang lebih bisa cenderung menguasai bola ketika dilakukan latihan berkelompok dan yang tidak bisa cenderung lebih banyak diam dan mengambbil bola. Di sisi lain siswa yang lebih bisa, bisa membantu teman-temannya yang belum bisa dengan memberikan umpan yang baik. Kerjasaman antar teman lebih meningkat sehingga nantinya bisa di aplikasikan dalam bentuk permainan tim.
3.2.4        Pembahasan Keberhasilan Dan Ketidakberhasilan Latihan Keterampilan Passing Bawah Bola Voli Kelompok Kecil
  • Keberhasilan, rata-rata kemampuan siswa meningkat, siswa bisa melakukan passing berpasangan dengan frekuensi bola jatuh lebih sedikit. Hampir semua siswa yang mengikuti program remidi mengalami peningkatan keterampilan passing bawah dan siswa saling membantu satu sama lain sehingga terjadi interaksi antara siswa.
  • Ketidakberhasilan, masih ada beberapa siswa (sebagian kecil) yang belum terlihat peningkatan keterampilanya. Dan masih ada siswa bergurau saat melakukan program latihan
BAB IV
PAPARAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Pelaksanaan Praktik Tindakan Remedial
Setelah melakukan tes keterampilan passing bawah bola voli ditemukan  8 anak dari 21 siswa yang mengikuti tes yang belum memenuhi SKM sehingga diadakan remidi bagi siswa tesebut. Dibawah ini adalah daftar siswa yang nilainya kurang dari SKM.
Tabel 1.siswa yang mengalami ujian remidi
Nomor
Nama
Jenis kelamin
Hasil tes passing bawah (1 menit)
Urut
IND
19
9481
MOCH EKO CAHYONO
L
22
20
9483
MOCH LUTFI ZAKARIAH
L
20
21
9484
MOCH ANDREANSYAH
L
19
22
9494
NAOLA NADA
P
16
23
9500
NURRAHMA WATI
P
15
24
9505
PERTIWI SEKAR
P
9
25
9511
RANGGA DIO MAIDANU
L
15
26
9514
REGANATA FEBRI RAMADHAN
L
15
27
9518
RETNO MURIN LINTANG SARI
P
16
28
9592
RIFANDI  AP
L
26
29
9528
RISKA DIAN RUSPITA
P
14
30
9536
RIAN TRI ZULIARDI
L
23
31
9538
SABILLAH ANYA TAMARA
P
18
32
9543
SANDIKA MULANA
L
19
34
9546
SETIAWATI YULANDARI
P
15
35
9593
SINTA M.F
P
17
36
9561
TALITA ZHAFIRA
P
20
37
9567
ULIN AZMI
P
13
38
9571
FIFI NUR WAHYUNI
P
12
39
9584
YUDHA DWI PRASTYIO
L
27
40
9585
YUDHAS WARDANA MAHARDIKA
L
16

Setelah diketahui siswa yang tidak memenuhi SKM yang telah ditentukan siswa tersebut diberlakukan tindakan remedial. Sebelum itu siswa diberikan program latihan untuk mengasah kemampuan keterampilan passing bawah bola voli dan setalah dilakukan tes remidi siswa tersebut mengalami peningkatan yang cukup baik. Di bawah ini merupakan siswa yang telah mengalami peningkatan pada saat tes remidi berlangsung yaitu sebagai berikut:
Table 2. siswa setelah melakukan ujian remedial
Nomor
Nama
Jenis kelamin
Hasil tes remidi
Passing bawah
Urut
IND
24
9505
PERTIWI SEKAR
P
16
25
9511
RANGGA DIO MAIDANU
L
20
26
9514
REGANATA FEBRI RAMADHAN
L
21
29
9528
RISKA DIAN RUSPITA
P
18
32
9543
SANDIKA MULANA
L
24
37
9567
ULIN AZMI
P
15
38
9571
FIFI NUR WAHYUNI
P
15
40
9585
YUDHAS WARDANA MAHARDIKA
L
20
4.2       Motivasi belajar siswa
Pada saat melakukan pembelajaran keterampilan passing bawah bola voli siswa seharusnya diberi motivasi yang lebih oleh guru sehingga siswa tersebut dalam mengikuti pembelajaran aktif dan berminat dalam pembelajan keterampilan passing bawah bola voli. Motivasi tersebut bias berupa ucapan terhadap siswa yang dapt melakukan dengan baik gerak dasar teknik passing bawah. Dan dapat pula dengan pemberian hadiah terhadap siswa yang dapat lulus dalam pembelajaran passing bawah sehingga siswa berpacu satu sama lain untuk lulus dalam pembelajaran keterampilan passing bawah bola voli.
Pada saat pembelajaran keterampilan passing bawah bola voli di Kelas 8E SMPN 09 Malang siswa masih kurang motivasinya sehingga masih ada siswa yang kurang memenuhi SKM sehingga diberlakukan ujjian remidi terhadap siswa tersebut.
4.3       Aktivitas belajar siswa
Aktivitas belajar siswa seharusnya diperhatikan dalam pembelajaran. Guru harus memahami setiap siswa dalam aktivitas belajarnya. Dengan adanya saling interaksi guru-siswa yang baik diharapkan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sukses. Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran keterampilan passing bawah bola voli  di Kelas 8E SMPN 09 Malang masih kurang kondusif banyak siswa yang bergurau saat pembelajaran berlangsung sehingga pemahaman terhadap gerakkan teknik dasar passing bawah bola voli kurang dapat dipahami secara benar baik sikap awal hingga siakp lanjutan ataupun akhir.
4.4       Hasil belajar siswa
Hasil dari belajar siswa pada analisi data di atas pada pembelajaran keterampilan passing bawah bola voli pada siswa yang mengikuti tes keterampilan kelas 8E SMPN 09 Malang ada beberapa yang kurang memenuhi SKM sehingga harus diberlakukan ujian remidi dan sebelum ujian diberlakukan siswa harus mengikuti program latihan yang telah disusun oleh guru sehinggga sisa yang mengalami kesulitan belajar dapat diatasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada saat ujian remidi diberikan sebelum itu siswa harus diberikan program-program latihan terlebih dahulu sehingga pada saat siswa melakukan tes remedial siswa dapat melakukan dengan baik. Dan diberikan alternatif pemecahan masalah sehingga kesulitan-kesulitan yang di alami siswa dapat diatasi. Beberapa program latihan yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:
  • Program latihan secara individu tanpa menggunakan bola
  • Program latihan secara berpasangan dengan media net
  • Program latihan secara berkelompok kecil dengan media net
5.2 Saran
  • Siswa
    • Siswa dituntut untuk cenderung selalu dan lebih aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Melakukan latihan-latihan baik secara individu maupun membentuk kelompok kecil tanpa harus menunggu perintah dari guru. Melakukan latihan baik di luar jam sekolah.
    • Guru
      • Dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru, guru pendidikan hendaknya dapat memotivasi siswa agar lebih kretif dan meningkatkan kemampuannya , khususnya dalam permainan bola voli. Selain itu juga guru harus membimbing da mengarahkan siswa dalam meningkatkan keterampilannya dalam teknik passing bawah bola voli, dan yang paling penting adalah cara guru mengembangkan metode pembelajaran agar timbul kegairahan siswa untuk belajar,kemudian hendaknya sisw lebih giat belajar lagi.
DAFTAR PUSTAKA 
Subroto, Tato dkk.2007. Permainan Besar (bola voli dan sepak bola). Jakarta:Depdiknas.
Bainil. 2003/2004.hubungan kekuatan otot Lengan dengan Kemampuan Passing dalam Permainan Bola Voli. Skripsi (tidak dipublikasikan).
Setiawan,Deni.2010. Sejarah Bola Voli, (online),(http://deni_pjkr.blogspot/sejarah bola voli )( diakses 5 januari 2010).