Andrea cha FKIP Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Universitas Sriwijaya Palembang

Senin, 20 Februari 2012

PROPOSAL


Proposal Skripsi

STUDI PERBANDINGAN KETEPATAN MENGUMPAN DENGAN
MENGGUNAKAN PASSING ATAS DAN PASSIN BAWAH
TERHADAP PENINGKATAN SMASH DALAM
PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA
PUTRA KELAS VIII SMP NW
MATARAM TAHUN
PELAJARAN
2010/2011
PROPOSAL
Diajukan Kepada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan
Kesehatan Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Mataram Untuk Menjadi Skripsi Sebagai Salah
Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Gelar Olahraga
OLEH:
Nama Mahasisw        : Muttaqin Djaba
Nomor Mahasiswa    : 07.311.624
Jurusan                      : Olahraga
Angkatan                   : 2007/2008
Tempat Lahir            : Ende, Flores NTT
Tanggal Lahir           : 26 April 1986


Disetujui Oleh:



Pembimbing I                                    Pembimbing II
Drs. I Ketut Sudirtha Hariyadi, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
  1. A. Latar Belakang
Pelaksanaan pendidikan Jasmani dan Olahraga merupakan sebuah iventasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumberdaya manusia Indonesia. Hasil yang diharapkan itu akan dicapai dalam jangka waktu yang cukup lama. Karena itu, upaya pembinaan bagi masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan Jasmani dan Olahraga perlu terus dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan untuk berkorban.
Salah satu fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang No. 23 tahun 2003 tentng sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Anonim, 2003).
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan mempunyai tujuan tertentu yaitu untuk meningkatkan kesehatan, kesegaran jasmani dan mengembangkan keterampilan gerak melalui berbagai aktifitas jasmani. Permainan bola voli merupakn olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain inti yang dipisahkan oleh net dan bertujuan agar setiap regu melewatkan bola secara teratur melalui atas net sampai bola menyentuh di daerah lawan dan mencegah agar bola yang dilewatkan lawan tidak menyentuh lantai dalam lapangan sendiri. Meskipun sifatnya beregu, tetapi kemahiran individu akan mempermudah melakukan kerja sama untuk mencapai hasil akhir yang baik. Olahraga bola voli terdiri dari berbagai macam bentuk gerakan yang merupakan dasar yang sangat penting yang harus dikuasai dalam permainan, gerakan tersebut antara lain adalah gerakan passing (passing atas dan passing bawah), service, menerima service, mengumpan, blocking dan gerakan smash.
Gerakan passing merupakan gerakan-gerakan yang paling mendasar yang harus dikuasai agar permainan berjalan lancar dan sempurna. Permainan bola service harus benar-benar sempurna yang akan diberikan kepada pengumpan dan selanjutnya melakukan serangan yang akan menguntungkan bagi salah satu regu. Kemampuan mengumpan dengan baik sangant penting, sebab tanpa dapat mengumpan dengan baik dan mengarahkan bola pada penyerang akhir angka tidak dapat diraih. Teknik mengumpan dapat dilakukan dengan passing bawah dan passing atas tergantung dari posisi datangnya bola dari penerima service atau bola kedua melambung biasa digunakan passing atas dan apabila bola dimaksud datangnya di bawah dada digunakan passing bawah. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Studi Perbandingan Ketepatan Mengumpan Dengan Menggunakan passing Atas dan Passing Bawah Terhadap Peningkatan Prestasi Smash Dalam Permainan Bola Voli Pada Siswa Putra Kleas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011”.
  1. B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan “Apakah ada pengaruh ketepatan mengumpan dengan menggunakn passing atas dan passing bawah terhadap peningkatan prestasi smash dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011”.
  1. C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ketepatan mengumpan dengan menggunakan passing atas dan passing bawah terhadap peningkatan prestasi smash dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011.
  1. D. Kegunaan Penelitian
Secara garis besar kegunaan penelitian ini dapat menjadi dua yaitu, sebagai berikut:
  1. 1. Kegunaan Teoritis
1.1.   Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berharga di dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan mengembangkan konsep olahraga khususnya cabang olehraga bola voli.
1.2.   Hasil penelitian ini diharapkan dapat merangsang penelitian lain untuk terangsang mengadakan penelitian yang lebih luas dan mendalam tetang masalah yang berhubungan dengan olahraga terutama pada cabang bola voli.
  1. 2. Kegunan Praktis
2.1. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pelatih dalam menentukan metode latihan yang bertujuan untuk meningkatkan prastasi bola voli.
2.2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan atau tambahan informasi dan pedoman bagi guru maupun pelatih agar dapat meningkatkan prestasi olahraga yang dalam hal ini khususnya olahraga bola voli.
  1. E. Hipotesis Penelitian
Dalam buku metodologi penelitian dijelaskan bahwa hipotesis berasal dari bahasa Yunani dan dari kata “Hipo” yang berarti lemah dan “Tesa” yang berarti pernyataan, maka hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan lagi kenyataannya atau kebenarannya secara empiris (Hadi, 2002). Sedangkan ahli lain berpendapat hipotesis penelitian adalah jawaban yang sifatnya sementara terhadap masalah yang diajukan dalam penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Riyanto, 2001). Jadi yang dimaksud dengan hipotesis adalah pernyataan atau jawaban yang bersifat sementara atau permasalahan penelitian sampai terbukti kebenarannya.
Hipotesis terbagi atas 2 (dua) macam yaitu:
  1. 1. Hipotesis Alternatif (Ha) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara dua kelompok atau variabel.
  2. 2. Hipotesis Nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya pengaruh antara dua kelompok atau variabel.
Hipotesis Alternatif (Ha) yang diajukan berbunyi “Ada perbedaan ketepatan mengumpan dengan menggunakan passing atas dan passing bawah terhadap peningkatan prestasi smash dalam permainan bola voli pada siswa putra kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011”.
  1. F. Asumsi dan Pembatasan Penelitian
    1. 1. Asumsi Penelitian
Asaumsi adalah anggapan dasar tentang suatu fakta yang kebenarannya tidak memerlukan pembuktian (Yousda, 1993: 118). Sedangkan ahli lain mengatakan asumsi adalah dasar pemikiran yang teruji kebenarannya (Arikunto, 2002: 55).
Berdasarkan kedua pendapat para ahli tersebut maka yang dimaksud dengan asumsi adalah anggapan dasar yang diyakini kebenarannya tanpa memerlukan bukti lagi.
Sehubungan degan penelitian ini maka asumsi yang diajukan adalah sebagai berikut:
1.1.  Asumsi Teoritis
Ketepatan mengumpan dengan menggunakan passing atas dan passing bawah adalah salah satu faktor yang menunjang atau berpengaruh terhadap peningkatan prestasi smash.
1.2.  Asumsi Metodik
Matode yang digunakan dalam penelitian ini di asumsikan dapat mendukung keberhsilan dalam penelitian ini adalah:
1.2.1.      Metode pengumpulan data dengan metode tes perbuatan sebagai metode pokok, sedangkan metode dokumentasi sebagai metode pelengkap.
1.2.2.      Metode analisis data adalah menggunakan rumus T-tes.
1.3.  Asumsi Pelaksanan
1.3.1.      Penelitin ini akan dapat terlaksana dengan baik dan lancar, apabila didukung dengan tenaga, waktu dan dana yang cukup mamadai.
1.3.2.      Bersedianya Dosen pembimbing dan di dukung oleh literatur yang tersedia.
  1. 2. Pembatasan Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka lingkup penelitian penulis dibatasi.
2.1. Subyek yang diteliti dalam penelititan ini adalah terbatas pada siswa putra kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011.
2.2. Obyek yang diteliti dalam penelititan ini adalah terbatas pada ketepatan mengumpan dengan menggunakan passing atas dan passing bawah dan ketepatan smash.
  1. G. Ruang Lingkup Penelitian
Hal-hal yang diuraikan pada ruang lingkup penelitian ini adalah berhubungan dengan variabel, populasi atau subjek, dan lokasi penelitian.
  1. 1. Variabel Penelitian
1.1.   Variabel Terikat, yaitu prestasi siswa dalam melakukan smash dalam permainan bola voli.
1.2.   Varibel Bebas, yaitu ketepatan passing atas dan passing bawah.
  1. 2. Populasi atau Subjek Penelitian
Populasi digunakan sebagai subjek dalam pelaksanaan penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011.
  1. 3. Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMP NW Mataram.
  1. H. Definisi Operasional Variabel
Untuk lebih memberikan pengertian tentang variabel-variabel yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian ini, maka diberikan penjelasan sebagai berikut:
  1. 1. Passing Atas
Passing atas adalah mengambil bola dengan jari-jari tangan (Syaifulddin, 1991). Muhadi (1992), menyatakan bahwa yang dimaksud dengan menggunakan jari-jari tangan dengan baik kepada kawan maupun langsung dijatuhkan pada lapangan lawan melalui di atas jarring. Jadi passing atas dalam penelititan mengumpan bola dengan menggunakan jari-jari tangan kepada pemukul.
  1. 2. Passing Bawah
Passing bawah adalah mengambil bola atau mengembalikan bola dengan kedua belah tangan disatukan atau dengan satu tangan (Syaifulddin, 1991). Muhadi (1992), menyatakan bahwa, passing bawah adalah mengambil bola yang ada di bawah badan atau bola dari bawah yang biasanya dilakukan dengan kedua lengan bagian bawah (dari siku sampai pergelangan tangan yang dirapatkan), baik untuk dioferkan kepada kawan, maupun langsung ke lapangan lawan melalui di atas jarring.
  1. 3. Smash
Smash adalah pukulan melambung yang keras dan mematikan, yakni memukul bola dengan telapak tangan terbuka pada bagian belakang tengah (Syarifuddin, 1991).
  1. 4. Permainan Bola Voli
Voli yang artinya pukulan langsung atau memukul bola langsung di udara sebelum bola jatuh ke tanah (Syarifuddin, 1991). Jadi permainan bola voli adalah salah satu bentuk permainan yang dimainkan oleh 2 regu dan setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan melewati net dan mencegah pihak lawan dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan. Bola dipukul dengan tangan maupun anggota tubuh lainnya dengan pantulan yang sempurna dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Dalam permainan bola voli dapat dikenal dua macam passing yaitu passing atas dan passing bawah, gerakan passing merupakan gerakan paling mendasar yang harus dikuasai agar permainan berjalan lancar dan  sempurna. Kedua mempunyai hubungan terhadap peningkatan smash karena passin merupakan salah satu faktor yang menunjang atau berpengaruh terhadap peningkatan smash.
Banyak orang berpendapat bahwa ketepatan passing atas dalam mengarahkan bola kepada smasher lebih akurat, karena pengumpan mudah untuk menerima bola yang melambung sehingga bola dapat diumpan dengan baik kepada pemain yang melakukan smash, pengumpan akan membagi bola kepada yang melakukan smash yang berada di samping, depan maupun yang berada di belakang pengumpan itu sendiri.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
  1. A. Sejarah Permainan Bola Voli
Olahraga bola voli dimulai pada tahun 1859 di Hollyoke Amerika Serikat, oleh William G. Morgan. Pada mulanya olahraga ini disebut “Minonette” yang kemudian dirubah menjadi “Bola Voli” oleh dr. Halstead dari Amerika Serikat, karena pada prinsipnya permainan ini adalah “Mes Volley” (melambung) bola melintasi net. Pada dasarnya permainan bola voli merupakan aktivitas rekreasi bagi usahawan yang jadi populer di daerah pariwisata dan di lapangan terbuka di seluruh Amerika dimusim-musim panas. Tahun 1900 Kanada merupakan Negara luar pertama yang menerima olahraga ini. Gerakan Internasional YMCA merupakan sarana penyebar popularitas bola voli keseluruh pelosok dunia. Permainan ini pertama kali diterima di Kuba tahun 1905, Puertoriko 1909, Uruguai 1912, Cina dan Jepang tahun 1913. Eropa mulai dikenalkan dengan bola voli oleh tentara Amerika sewaktu Perang Dunia I, bola voli menyebar ke berbagai Negara seperti: Prancis, Cekoslowakia, Polandia dan Uni Soviet (Barbara, 2004).
Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya sehingga pada tahun 1922 YMCA mengadakan kejuaraan bola voli Nasional. Pertama kali permainan bola voli dipertandingkan di Polandia. Pada tahun 1048 didirikan Federasi Bola Voli Internasional atau Internasional Volley Ball Federation (IVBF) yang sewaktu itu beranggotakan 15 Negara dan kedudukannya di Paris.
Perkembangan permainan bola voli di masyarakat Indonesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasionat (PON) ke dua tahun 1951 di Jakarta juga bola voli dipertandingkan. Di Indonesia mengenal bola voli sejak tahun 1928 pada jaman penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Belanda untuk mengembangkan olahraga pada umumnya dan bola voli pada khususnya. Disamping guru-guru pendidikan jasmani, tentara-tentara Belanda banyak andilnya dalam perkembangan bola voli di Indonesia terutama bermain di asrama-asrama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antara kompi-kompi Belanda.
Pada tanggal 22 Januari 1955 didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh Indonesia dengan nama Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W.J. Latumete. Setelah adanya induk organisasi bola voli ini maka pada tanggal 28-30 Mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan bola voli Nasional di Jakarta (Syarifuddin, 1991).
  1. B. Pengertian Permainan Bola Voli
Permainan bola voli adalah salah satu permainan yang termasuk dalam cabang olahraga permainan, voli artinya pukulan langsung atau memukul bola langsung di udara sebelum jatuh ke tanah (Syarifuddin, 991).
Permainan bola voli dimainkan oleh 2 (dua) regu yang masing-masing regu terdiri atas 6 (enam) orang pemain, setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan lawan.
Bola boleh di pukul dengan tangan maupun anggota tubuh lainnya dengan pantulan yang sempurna dengan peraturan yang telah ditetapkan.
  1. C. Teknik Passing Dalam Permainan Bola Voli
Passing adalah mengambil bola atau mengoper bola kepada teman, tetapi bila ada kesempatan yang lain langsung diteruskan kapada lawan (Roji, 1989). Dalam permainan bola voli kita mengenal dua macam passing yaitu passing atas dan passing bawah.
  1. 1. Passing Atas
Passing adalah menyajikan bola atau membagi-bagikan bola (mengofer bola) dengan menggunakan jari-jari tangan baik kepada kawan maupun langsung ditujukan kepada lawan melalui atas jaring (Syarifuddin, 1991). Cara melakukan passing adalah sebagai berikut:
a)      Permulaan
Berdiri tegak kedua kaki agak terbuka atau salah satu kaki agak ke depan, kedua lutut agak ditekuk. Kedua tangan berada di atas kepala di depan dekat dahi dengan sikap dibengkokkan dan jari-jari tangan direnggangkan membentuk lengkungan setengah bola.
  1. 2. Passing Bawah
Passing bawah adalah mengambil bola yang berada di bawah badan atau bola dari bawah dan biasanya dilakukan dengan dua lengan bagian bawah (dari samping dengan pergelangan tangan yang dirapatkan), baik untuk dioperkan kepada kawan atau langsung kepada lawan melalui di atas jarring (Muhadi, 1991). Ahli lain berpendapat bahwa passing bawah juga disebut “oferan lengan depan atau oferan tangan bawah” (underhand passing) atau bump (Viera, dkk. 2000). Lebih lanjut Viera, dkk mengemukakan bahwa “oferan lengan depan atau passing bawah biasanya menjadi teknik pertama yang digunakan sebuah team bila tidak memegang service. Oferan ini digunakan untuk menerima service, menerima spike, memukul bola setinggi pinggang ke bawah dan memukul bola yang memantulkan dari net”.
Cara melakukan passing bawah adalah sebagai berikut:
a)      Permulaan
Kedua lengan membentuk bidang datar, telapak tangan disatukan dengan ibu jari dalam posisi sejajar. Kedua siku diputar kearah dalam sehingga bagian lengan datar dan menghadap ke atas. Tangan harus sejajar dengan paha, tahan kedua tangan jauh dari tubuh. Pemain harus berusaha menempatkan tubuhnya di belakang bola, redam kekuatan bola dan arahkan bola kesasran dengan menggunakan tubuh melalui gerakan mengulurkan kaki sambil menyentuh bola dengan sedikit atau tanpa mengayunkan lengan (gerakan mendorong).
b)      Gerakan
Pada waktu akan mengambil atau memukul bola tangan kiri dan tangan kanan ditarik ke bawah hingga kedua tangan lurus dan merupakan suatu bidang yang datar untuk menerima bola, kemudian kedua lengan diayunkan dari bawah ke atas dengan demikian bola yang akan melambung ke atas jalannya bola membusur (parabola) hingga mudah diterima oleh kawannya.
c)      Kemungkinan Kesalahan
Kemungkinan kesalahan passing bawah yang biasa terjadi dalam permainan bola voli adalah:
  1. Siku tertekuk, perkenaan bola terlalu (lebih tinggi dari perkenaan normal). Bola akan terpantul vertical atau justru kebelakang atas.
  2. Sudut datang arah bola terhadap lengan tidak lurus sehingga pantulan tidak sempurna.
  3. Gerakan ayunan terlalu kuat.
  4. Lengan tidak lurus dan tidak memegang kuat (kontraksikan otot-otot lengan).
  5. Perkiraan datangnya bola tidak tepat, sehinga pelaksanaan passing bawah tidak sempuna.
  1. 3. Analisis Gerak
Dalam analisis gerak ini akan diuraikan tentang perbedaan antara passing bawah dengan passing atas. Kelebihan dan kekurangan menggunakan passing bawah dan pasing atas.
  1. 4. Pebedaan Passing Atas dan Passing Bawah
a)      Passing Atas
Passing atas dilakukan dengan menggunakan jari-jari tangan dan digunakan apabila bola berada di atas kepala dan bola lamban dan melambung.
b)      Passing Bawah
Passing bawah dilakukan dengan kedua tangan bagian bawah (dari siku sampai pergelangan tangan yang dirapatkan) dan apabila bola datangnya dengan keras serta berada di bawah dada atau bola rendah.
  1. 5. Perbandingan Ketepatan Mengumpan Dengan Menggunakan Passing Atas dan Passing Bawah
a)      Mengumpan Dengan Menggunakan Passing Atas
Mengambil bola atas dengan menggunakan jari-jari tangan untuk melakukan umpan, bola melambung (normal) untuk diumpan kepada pemukul (Syarifuddin, 1991). Berdiri tegak, kedua kaki agak terbuka atau salah satu kaki agak ke depan, kedua lutut agak ditekuk.
Kedua tangan berada di atas kepala dekat dahi dengan sikap dibengkokkan dan jari-jari tangan di renggangkan atau dijarangkan membentuk lingkaran setengah bola. Pada waktu perkenaan antara jari-jari tangan dengan bola yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
  1. Perkenaan bola pada ruas jari tangan yang pertama dan yang kedua terutama pada ruas jari pertama dan ibu jari.
  2. Pada saat menyentuh bola dengan jari-jari tangan direnggangkan dan pergelangan tangan digerakkan ke atas.
b)      Mengumpan Dengan Menggunakan Passing Bawah
Mengambil bola bawah dengan kedua tangan dirapatkan kemudian mengumpan bola melambung (normal) untuk diumpankan kepada pemukul (syarifuddin, 1984).
Sikap pengambilan dari bawah harus dilakukan dengan kedua lengan lurus membentuk bidang datar, telapak tangan harus disatukan, kedua siku diputar kearah dalam sehingga lengan yang lembut datar menghadap ke atas. Tangan harus sejajar dengan paha, tahan kedua tangan jauh dari tubuh.
  1. 6. Kelebihan Menggunakan Passing Atas dan Passing Bawah
a)      Kelebihan Menggunakan Passing Atas
1)      Mudah untuk menerima bola yang melambung.
2)      Bola dapat diumpan dengan baik kepada pemain yang bertugas melakukan smash.
3)      Memudahkan bagi pengumpan dalam membagi bola kepada yang melakukan smash yang berada di depan, di samping, atau yang berada di belakang pengumpan.
b)      Kelebihan Menggunakan Passing Bawah
1)      Tidak akan menimbulkan kecelakaan dalam pengambilan bola.
2)      Bola datangnya kencang akan menjadi lemah.
3)      Pantulan bola sempurna sehingga mudah di terima oleh pengumpan.
4)      Untuk menghindari kecelakaan pada jari-jari tangan.
5)      Mudah di terima oleh teman seregu yang bertugas sebagai pengumpan.
c)      Kekurang Menggunakan Passing Atas dan Passing Bawah
1)      Bola yang datangnya keras kecil kemungkinan untuk di terima dengan menggunakan passing atas.
2)      Siswa yang baru belajar merasa takut untuk mengambil bola dengan menggunakan passing atas.
3)      Pengumpan yang kurang pandai akan kesulitan memberikan bola ke pemain di belakangnya dengan passing bawah.
Dengan demikian dapat dikemukakan di sini bahwa jenis passing yang tepat untuk digunakan tergantung pada jenis bola yang datang ke arah pengumpan. Dengan demikian seorang pengumpan dapat memutuskan untuk menggunakan passing atas atau passing bawah untuk melanjutkan bola yang diterimanya kearah akhir.
  1. 7. Peraturan Permainan Bola Voli
    1. Lapangan dan Ukurannya
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 9 meter. Garis batas diberi tanda dengan menggunakan cat/kapur, yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm.
Di tengah lapangan di batasi garis tengah yang membagi dua bagian lapangan sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan. Daerah serang adalah daerah yang dibatasi garis tengah lapangan dengan garis serang belakang yang luasnya 9×3 meter. Sedangkan daerah pertahanan yaitu daerah yang dibatasi garis tengah lapangan dengan garis serang belakang yang luasnya 9×6 meter. Pada bagian belakang garis akhir terdapat daerah untuk melakukan service yang disebut dengan daerah service.
Daerah service sekurang-kurangnya berjarak 2 meter ke belakang. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1. Bentuk Lapngan Bola Voli
9 m
18 m
3 m
Panjang Lapangan             : 18 m
Lebar Lapangan                : 9 m
Daerah Serang                   : 3 m
Daerah Bertahan               : 6 m
  1. Jarring (Net)
1)      Jarring
Panjang jaring (net) tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih 1 meter dengan mata jaring 10×10 cm.
2)      Tiang
Tinggi tiang jaring pria =2,43 meter dan tinggi tiang wanita = 2,24 meter (Viera, dkk. 2000).
3)      Tongkat (Rod)
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional di atas batas samping jaring di pasang tongkat (rod) yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring. Tongkat itu terbuat dari bahan fiberglass dengan ukuran 180 cm dengan diberi warna kontras.
  1. Bola
Bola terbuat dari kulit yang di dalamnya karet atau bahan lain yang semacamnya. Bola dipergunakan beratnya berukuran 250-280 gram dan keliling 65-67 cm.
  1. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan sebanyak enam orang setiap regu di tambah pemain cadangan enam orang. Dalam permainan bola voli setiap memenangkan satu reli akan mendapatkan satu angka dan mendapatkan gilian service akan melakukan pergeseran atau rotasi searah jarum jam.
  1. Pelatih (Coach)
Pelatih (coach) boleh memberikan intruksi pemain di dalam lapangan walaupun bola dalam permainan sambil berdiri atau berjalan di daerah bebes, di depan bangku cadangan sampai daerah tidak mengganggi jalanya pertandingan.
1)      Memengkan Suatu Set
Suatu set kecuali set ke 5 dimenangkan oleh satu regu yang lebih dahulu mendapatkan angka 25 dengan minimal selisih dua angka. Dalam kedudukan 24-24 permainan dilanjutkan sampai tercapai selisih dua angka. Dalam kedudukan set 2-2 maka set penentuan (set V) dinamakan hingga  15 dengan selisih anka minimal 2 (dua) angka (16-14, 18-16 dan seterusnya).
2)      Menyentuh Kotak Net
Sentuhan terhadap net bukan merupakan suatu kesalahan, kecuali pemain tersebut menyentuh pada saat berusaha memainkan bola atau dengan sengaja memegang net.
3)      Time Out (Wakti di Luar Permainan)
Dalam tiap-tiap set terdapat 2 (dua) kali time out dengan waktu 30 detik dilakukan pada saat bola mati. Hal tersebut diintrupsikan oleh wasit atau kapten. Tidak seorang pemainpun boleh meninggalkan lapangan selama time out yang ketiga kali maka wasit memberikan dan kalau perlu memberikan hukuman.
  1. Tingkat Sangsi (Penalty)
Penalty adalah sanksi atau hukuman yang di berikan seorang pemain, team, pelatih dan lainya dalam hal mana telah melakukan pelanggaran atas aturan-aturan yang telah ditetapkan (Poerwadarminta, 1981). Dengan demikian, jenis sanksi yang dijatuhkan kepada pelanggar biasa berubah beberapa jenis yaitu peringatan, hukuman, dikeluarkan dan diskualifikasi.
Menurut peraturan permainan bola voli tahun 2000 sampai dengan 2004, jenis-jenis sanksi yang diberikan kepad pelanggar yaitu:
1)      Peringatan, secara langsung atau isyarat dan kepada pelanggar tidak diberikan kartu sanksi.
2)      Hukuman (Kartu Kuning), diberikan apabila pemain melakukan pelanggaran ringan, masih bias ditolerir atau diberikan peringatan agar tidak diulangi lagi.
3)      Dikeluarkan (Kartu Merah), diberikan bila mana seorang pemain melakukan pelanggaran berat seperti memukul lawan atau wasit, maka sanksinya dikeluarkan dari lapangan.
4)      Diskualifikasi, kartu kuning dan kartu merah di satu tangan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
  1. A. Metode Penelitian
Kata metodelogi berasal dari bahasa Yunani kata “Meto” dan “Bodos”. Metode berarti jalan dan bodos berarti yang ditempuh. Jadi kata metodelogi berarti jalan yang ditempuh atau jalan yang dilalui.
Dalam pengertian ilmiah, metodelogi mengandung arti suatu cara yang ditempuh untuk menyelesaikan suatu masalah atau problem. Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif (Subana dan Sudrajat, 2001). Mengemukakan bahwa penelititan diskriptif adalah suatu jenis penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan variabel dalam fenomena yang tejadi pada saat penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya. Dengan adanya metode dalam penelitian akan memberikan arah bagi kegiatan-kegiatan selanjutnya serta dapat kita jadikan pedoman tentang tata urutan pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu ketepatan dalam menggunakan metode pada suatu penelitian yang dilakukan akan memberikan hasil yang baik dan akan dapat pula mengurangi bahkan meniadakan kesalahan-kesalahan.
  1. B. Rencana Penelitian
Rencana penelitian adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam suatu penelitia. Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan yang matang tentang hal-hal yang dilakukan serta dapat pula dijadikan dasar penelitian yang baik oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain terhadap penelitian dan bertujuan memberi pertanggung jawaban terhadap semua langkah yang diambil (Margono, 1997).
  1. C. Populsi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah semua Siswa Putra Kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajran 2010/2011. Sedangkan besarnya jumlah sampel yang digunakan berpedoman pada pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa jika jumlah subyek dalam suatu populasi besar (lebih dari seratus orang), maka dapat di ambil 10%-5% atau 20%-25% atau lebih dan jika jumlah populasi kurang dari seratus orang maka di ambil seluruhnya sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian populasi. Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution, (1996) menyatakan bahwa tidak ada aturan yang tegas tentang jumlah sampel yang dipersyratkan untuk suatu penelitian dari populasi yang tersedia. Oleh karena jumlah Siswa Putra Kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011 sebanyak 22 orang dan berdasarkan kedua pendapat tersebut maka yang dijadikan subyek penelitian kali ini adalah sebanyak 50% atau sama dengan 11  orang Siswa  Putra Kelas VIII SMP NW Mataram Tahun Pelajaran 2010/2011.
  1. D. Instrument Penelitian
Instrument adalah alat ukur yang dipergunakan pada waktu penelitian dengan menggunakan suatu metode (Arikunto, 2002). Atau dengan kata lain metode itu tidak valid. Oleh karena itu peneliti menggunakan instrument yang validitasnya sudah diakui oleh para ahli bidang ilmu yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur tes passing “Laveage” yang bertujuan untuk mengukur kemampuan passing mengarahkan bola kepada pengumpan secara tepat.
Instrument yang peneliti pergunakan untuk mendapatkan data adalah:
2,5 m
6 M
3 M
(Suharno hp Tahun 1990 hal 124)
  1. 1. Prosedur Tes
Bola datang dari A dari daerah pemain belakang yang diarahkan kepemain B sebagi tester. Tester B berusaha memasing bola ke daerah kotak sasaran dengan syarat bola harus di atas net setinggi  2,5 meter yang dibentangkan di atas garis serang sepanjang 9 meter.
Pantulan bola saat passing harus baik sesuai dengan peraturan bola voli. Apabila bola dari arah A baik, tetapi oleh tester ditolak tidak di passing 3 kali berturut-turut hal itu di hitung 1 kali passing dengan nilai 0. kesempatan passing 10 kali terus menerus masing-masing setiap pemain, cara penelitiannya yaitu apabila bola jatuh pada kotak sasaran yang bernilai 10, maka nilai 10 begitu juga dengan kotak sasaran yang bernilai 5 dan 2 untuk tiap-tiap kesempatan passing sebanyak 10 kali setiap pemain.
Skor di hitung tester maupun mengarahkan bola pada posisi ideal yaitu dengan cara mengumpan baik menggunakn passing atas maupun passing bawah apabila bola dengan lentingan yang sempurna yang diberikan kesempatan 10 kali maka nilainya 10 dan apabila gagal maka nilainya 0, adapun perlengkapan yang digunakan adalah:
  1. Bola voli
  2. Pluit
  3. Net
  4. Kapur
  5. Tali
  6. Alat-alat tulis
  7. Lapangan bola voli berukuran 18 x 9 meter dan tinggi net 2,43 meter.
  8. E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu sebagai berikut:
  1. Metode Dokumantasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mencatat data-data mengenai identitas subyek penelitian (nama dan kelas) serta data-data tentang hasil test.
  1. Metode Test Perbuatan
Metode test perbuatan adalah test untuk mengetahui secara langsung mengenai kemampuan seseorang terhadap aktivitas yang dilakukan (Sajoto, 1990).
Hasil dari pada test perbuatan ini akan menjadi data yang diperlukan karena bentuk test yang dilakukan sudah sesuai dengan data yang diperlukan. Sedangkan untuk mendapatkan data yang diperlukan maka terlebih dahulu melaksanakan test mengenai kemampuan passing atas dan passing bawah.
Langkah-langkah passing atas:
1)      Berdiri tegak kedua kaki agak terbuka
2)      Kedua lutut ditekuk
3)      Kedua tangan berada di atas depan dekat kepala
4)      Pada saat menyentuh bola jari-jari yang pertama dan yang kedua dan yang terutama sekali pada ruas jari pertama dan ibu jari
5)      Mendorong bola ke atas dengan gaya pegas jari, pergelangan, siku, dada, lutut dan tumit
Langkah-langkah passing bawah:
1)      Berdiri tegak kedua kaki agak terbuka
2)      Kedua lutut ditekuk
3)      Kedua lengan berbentuk bidang datar dan telapak tangan disatukan dengan ibu jari atau sejajar
4)      Kedua tangan ditarik ke bawah hingga kedua lengan lurus merupakan suatu bidang datar
5)      Mengayunkan lengan (gerakan mendorong) bola ke atas depan
  1. F. Analisis Data
Pada umumnya metode analisis data dibedakan menjadi dua cara yaitu analisis statistik dan non statistik. Nazir (1990; 86) menjelaskan bahwa mengolah data berarti menimbang, menyaring, mengatur dan mengklasifikasikannya. Menimbang dan menyaring berarti memilih dengan hati-hati data yang relevan, tepat dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Menggambar dan mengklasifikasi data berarti menggolongkan data tersebut menurut aturan tertentu. Jadi metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan rumus t-tes. Adapun rumus yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Keterangan:
M1 = angka t-skor dari sampel pertama (passing bawah)
M2 = angka t-skor dari sampel kedua (passing atas)
N   = jumlah sampel yang diteliti
d2 = D-Md, sedangkan Md =  dan D = X1 – X2

2 komentar:

  1. Winning303
    Memberikan Permainan Paling Seru dengan Tingkat Kemenangan yang tinggi... Yakin anda susah menang??? coba saja di winning303.. Kemenangan tidak akan jauh dari semangat anda!!
    Raih Jackpot Spesial yang bisa anda dapatkan...dengan modal kecil dapatkan bonus BESAR...
    Hanya di Winning303...
    Winning303 juga menyediakan permainan lain dengan 1 ID...
    1. Sportsbook / SBOBET
    2. Live Casino / Baccarat live sexy
    3. Slot Online / Slot JOKER
    4. Sabung Ayam S128 / sv388
    5. Poker IG / Poker IDN POKER
    6. TOGEL SGP
    PENAWARAN PROMOSI:
    Promo Deposit Pulsa Tanpa Potongan Via TELKOMSEL / XL / AXIS
    • Bonus new member 20%
    • Bonus Next Deposit 10%
    • Bonus rollingan poker sampai 0,7%
    • Bonus referral sampai SEUMUR HIDUP
    • Bonus Cashback 5-10 %
    • Bonus Menang 7x sabung ayam sv388
    Ayo Langsung bergabung dengan kami...
    Customer Service 24 Jam
    Hubungi Kami di :
    Website : Winning303. casino
    WA: 087785425244

    BalasHapus
  2. Mau dapat uang sampingan?

    Yuk Main Di Zeusbola!
    Modal Kecil Bisa Mendapatkan Keuntungan Yang Besar
    Tunggu Apalagi, Yok Segera Bergabung Bersama Kami di Zeusbola.

    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607


    BalasHapus