Andrea cha FKIP Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Universitas Sriwijaya Palembang

Selasa, 22 Februari 2011

BENTUK LATIHAN DAN PERATURAN PERMAINAN SOFTBALL


  1. Melempar (Throwing)
Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan bola yang dilakukan antara lain :
 1). Lemparan atas(overhand throw),
2). Lemparan samping (sidehand throw) dan
3).Lemparan bawah (underhand throw) (Parno, 1992 : 16). Unsur utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar bola softball antara lain : kecepatan, ketepatan, melempar dan jalannya bola serta kemudahan untuk melakukan gerakan lemparan (Parno, 1992 :16).
 Selain unsur tersebut hasil lemparan juga dipengaruhi oleh cara memegang bola.
Melakukan gerakan melempar yang benar tidak lepas dari fase-fase yang harus dilakukan. Dalam buku Parno, Housewart dan Rivkin (1985) membagi gerakan melempar dalam 4 fase yaitu posisi siap berdiri, gerak awalan, gerakan melempar dan gerakan lanjutan. Sedangkan teknik melempar yang biasa dilakukan adalah lemparan atas dan lemparan pitcher.
A. Lemparan Atas Lemparan ini disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerak ayunan lengan dilakukan ke atas melewati garis horizontal pada persendian bahu. Teknik lemparan atas merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para pemain dalam permainan dari pada dua jenis teknik lempar yang lain. Teknik ini memiliki keuntungan, jika dilihat dari gerak intasan tangan bergerak dari atas ke bawah, sehingga kemungkinan kesalahan hasil lemparan bola ke arah bawah. Hal ini kemungkinan masih dapat dikuasai dengan menghadang atau membendung bola dengan badan pemain. Di samping itu teknik
lempar atas, kemungkinan bola di lempar dengan kuat, sehingga memiliki kecepatan tinggi dan lebih jauh. Hal ini disebabkan pada saat melempar bola, seluruh badan dimulai
dari kaki, pinggang dan tangan bergerak bersama-sama menjadi satu kesatuan gerak.
Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik lemparan atas adalah sebagai berikut :
1. Posisi Siap
Berdirilah dengan posisi kaki sedemikian rupa, sehingga badan dalam keadaan seimbang dan memungkinkan bergerak leluasa melemparkan bola. Miringkan badan dengan posisi bahu kiri lebih tinggi, searah dengan kaki kiri di depan menuju sasaran dan kaki kanan di belakang, bagi pelempar tangan kanan. Peganglah bola selayaknya di dalam glove dengan grip disenangi. Konsentrasikan pikiran dan pandangan ke arah sasaran yang akan dilempar. Housewarth dan Rivkin (1985) mengemukakan bahwa pada posisi siap melempar yang
penting adalah keseimbangan badan dan bola kontrol.
2. Gerak Awalan
Pada saat bergantian posisi pada gerak awalan, pindahkan berat badan pada salah satu kaki yang berada di belakang atau kaki kiri bagi pelempar kanan atau sebaliknya. Sedangkan kaki lainnya melakukan striding yaitu dengan angkat kaki ke arah samping depan menuju sasaran. Pada saat yang bersamaan, tangan yang memegang bola ayunkan ke belakang dengan mengacungkan pergelangan tangan  
3. Gerak Melempar Bola
Pada saat gerak melempar bola berat badan berada dimuka kaki yang untuk mendorong ke depan dengan posisi kaki sedikit dibengkokkan. Hal ini membantu keseimbangan badan untuk memindahkan tenaga dorongan kaki ke arah sasaran. Jika pemain melakukan striding dan melangkah terlalu panjang ataupun pendek hasil lemparan tidak akan tepat sasaran.
Setelah melangkah atau striding memindahkan dan meletakkan kaki pada bagian depan, putarkan tubuh bagian atas atau thorak menuju ke sasaran. Hal ini akan membantu
menaikkan lengan di sekitar badan mengarah pada sasaran. Sebelum lengan digerakkan ke depan lepaskanlah bola disertai dengan lecutan pergelangan tangan.
4. Gerak Lanjutan
Gerakan akhir dari melempar adalah gerakan lanjutan, dilakukan setelah bola lepas dari tangan yang disertai dengan gerakan lecutan tangan, seolah-olah gerakan tersebut mengikuti gerak jalannya bola yang dilemparkan. Gerak tersebut berakhir pada samping badan atau kaki pada tangan yang memakai glove. Pada saat ini berat badan berada di kaki depan, sedangkan kaki belakang yang mendorong mengikuti gerak maju ke depan tetap terletak pada tanah sebagai stabilisator dengan glove di samping kaki. Untuk meningkatkan teknik lemparan atas bermain Softball para pemain harus melakukan latihan dengan cara
pemain berpasangan dan berhadapan dalam jarak yang pendek atau dekat kira-kira 2-3 meter. Pemain melakukan lemparan dengan menambah kecepatan berangsur-angsur,
tetapi lemparan tidak keras dan enak diterima oleh teman. Latihan ini harus dilakukan dengan waktu yang lama sampai pemain dapat menguasai teknik lemparan atas dengan sangat bagus. Sesudah melakukan teknik lemparan atas dengan baik, jaraknya mulai diperjauh dan lemparan bola juga keras. Durasi waktu latihan ditambah dan intensitas serta repetisi melakukan gerakan lemparan atas juga diperbanyak agar dapat menguatkan otot-otot lengan pemain. Sehingga dapat menghasilkan lemparan atas yang cepat. Untuk mengembangkan latihan lemparan atas agar tepat sasaran, maka pemain harus diberi latihan dengan cara pemain saling berpasangan dan berhadapan dengan jarak kira-kira 2-3 meter. Pemain mendapat nilai dengan melempar titik khusus pada pasangannya. Contoh
pemberian nilai pada titik khusus yang di pasang di dada mendapatkan nilai 5, di samping badan mendapatkan nilai 10, di atas kepala mendapatkan nilai 10 dan seterusnya. Setelah selesai para pemain dikumpulkan dan diberi evaluasi agar pemain yang tidak mendapatkan nilai diberi perhatian dan latihan tambahan. Setelah para pemain dapat menguasai gerakan ini maka perlu ditambah jarak lemparan dan lemparan lebih keras, durasi waktu, intensitas
diperbanyak. Teknik lemparan atas pada permainan bola Softball juga perlu latihan  ambahan selain latihan di atas yaitu latihan beban. Karena gerakan lemparan atas yang
digerakan berupa otot-otot yang ada pada lengan atas dan bawah, otot-otot yang ada disekitar punggung dan juga otot-otot yang ada pada kaki. Agar para pemain dapat
melempar dengan keras maka perlu dilatih dengan latihan tambahan supaya otot-otot mempunyai kekuatan yang bagus dan daya tahan yang bagus pula. Latihan beban yang
diberikan untuk para pemain softball pada teknik lemparan atas yaitu dumbell press, bench press, chins, lat pull, squats, leg extension dan crull dan lain-lain.
B. Lemparan Pitcher
Lemparan pitcher adalah suatu teknik lempar yang dilakukan oleh pitcher dengan tugas utama dilambungkan bola untuk diberikan pada batter pada awal permainan. Bola
dilemparkan dengan teknik lempar bawah dengan daerah sasaran (strike zone) antara setara lutut dengan sekitar ketiak di bawah lengan bahu pada si pemukul (batter) siap melakukan
pukulan. Parno (1992 : 31) mengatakan “belum tentu setiap pemain dapat menjadi pitcher yang baik, karena diperlukan keterampilan yang cukup kompleks”. Oleh sebab itu untuk
menjadi pitcher yang baik diperlukan latihan-latihan yang khusus. Ada dua jenis gerakan yang dilakukan dalam lemparan pitcher yaitu teknik slingshot dan widmill. Teknik lemparan
midmill dapat dikuasai oleh seorang pitcher namun sebelumnya disarankan untuk mempelajari teknik slingshot (Housewart dan Rivkin, 1985).

  1. Menangkap Bola (Cathing)
Menangkap bola adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat menguasai bola dengan tangan yang memakai glove, dari hasil pukulan atau lemparan teman (Parno, 1992 : 49). Menangkap bola yang biasa dilakukan oleh pemain dalam permainan yaitu bola lambung (fly ball) dan bola gulir (ground ball). Ada juga posisi menangkap bola yang harus dilakukan dengan sikap awal jongkok atau setengah jongkok yaitu posisi catcher. Posisi ini
dilakukan untuk menangkap bola demi pitcher yang tidak dapat dipukul oleh pemukul (better).
A. Menangkap Bola Lambung (Fly Ball) Menangkap bola lambung adalah suatu usaha dari
pemain untuk dapat menguasai bola dengan glove terhadap bola yang melambung (Fly ball), baik dari hasil pukulan ataupun lemparan bola dari teman. Usahakan bola berada di depan atas kepala, perhatikan dan pandangan harus selalu pada bola. Saat menangkap bola gerakan tangan lurus ke arah bola di depan atas kepala. Bersamaan dengan tertangkapnya bola dengan glove, tariklah lengan dan glove ke arah badan untuk meredam bola dan tutuplah dengan tangan yang lain agar tidak terlepas. Untuk meningkatkan teknik menangkap bola lambung para pemain diberi latihan menangkap bola lambung dengan jarak 30 feet dan lemparkan bola melambung dengan relative mudah dikuasai dan tidak keras. Kecepatan dan tinggi bola yang dilempar harus bervariasi. Setelah mempunyai pengalaman menangkap bola, maka jarak dijauhkan dan jarak lemparan dengan berbagai variasi untuk menambah kesulitan dengan mengarahkan bola di belakang, depan dan samping posisi pemain. Latihan ini dapat juga dikembangkan dengan menjaga bola yang dipukul sesuai dengan situasi pemain.
B. Menangkap Bola Gulir (Graund Ball)
Bola gulir adalah bola yang bergulir atau mengguling pada tanah dari hasil pukulan atau lemparan. Untuk menangkap bola gulir harus dikuasai, dilakukan dengan menyongsong
datangnya bola dan bukan menunggu bola ditempat. Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik menangkap bola gulir adalah sebagai berikut :
Letakkanlah salah satu lutut bertumpu pada tanah, gunakan kaki yang lain dan badan untuk memblok bola. Bola berada di depan badan di antara kedua kaki. Sedangkan posisi
kaki kiri dalam keadaan siap untuk lari atau berdiri. Letakkan bagian belakang glove pada tanah menghadang datangnya bola dan siap melempar ke tempat sasaran. Untuk meningkatkan teknik menangkap bola gulir para pemain harus dapat menguasai posisi siap dalam menangkap bola gulir, pemain dapat bergerak melangkah ke depan, ke belakang dan ke samping, pemain dapat melakukan tangkapan dan menutup bola dengan tangan yang lain agar tidak lepas dan tingkatkan latihan dari yang mudah, dengan lemparan bola yang
bergulir lambat dengan jarak sedang, ke arah latihan yang lebih sukar dengan lemparan bola gulir yang lebih keras, cepat, akurat dan jarak yang lebih jauh.

  1. Memukul Bola (Batting)
Untuk mendapatkan nilai dalam permainan softball, para pemain harus punya kemampuan untuk memukul bola. Memukul merupakan salah satu teknik dalam softball yang dilakukan oleh regu penyerang dengan melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher (Parno, 1992 : 54). Menurut Sukintaka (1978/1979 : 61) mengatakan tujuan
memukul antara lain :
a. Mencapai base didepannya dengan selamat.
b. Menciptakan nilai.
c. Memajukan pelari didepannya.
Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) prinsip-prinsip memukul bola yang harus dikuasai oleh seorang pemukul softball adalah :
a. Cara memegang bola (grip).
b. Cara berdirinya (stance).
c. Cara melangkahkan kaki atau menggeserkan kaki (straide),
d. Caramengayunkan alat pemukul
e. Gerak lanjutan si pemukul (follow through).
Ada dua macam memukul dalam softball yaitu memukul bola dengan ayunan (swing) dan memukul bola tanpa ayunan atau menahan bola pitcher (Bunt).
A. Memukul Bola Dengan Ayunan (Swing) Memukul bola dengan ayunan (swing) adalah pukulan yang sebenarnya dalam softball karena tidak ada tipuan seperti dalam bunt yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan. Memukul bola dengan ayunan merupakan usaha
memukul bola dari pitcher dengan tujuan menghasilkan pukulan yang keras dan jauh. Hasil pukulan tersebut diharapkan sulit ditangkap oleh penjaga sehingga kesulitan untuk mematikan pelari. Pukulan ini dilakukan dengan ayunan penuh, cepat dan tidak terputus dari posisi siap memukul tanpa gerakan menahan sampai gerak lanjutan. Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik memukul bola dengan ayunan adalah
sebagai berikut :
1. Melangkah
Mengayunkan lengan adalah merupakan bagian dari gerak memukul. Bagaimanapun juga melangkah gerak yang menggerakan badan yang sama pentingnya gerak mengayun. Selama melangkah ke arah pitcher berat badan berpindah ke depan bersamaan dengan kekuatan better memukul bola. Langkah kaki tidak perlu jauh-jauh, kira-kira 6-12 inchi dilakukan dengan pelan.
2. Gerakan Lengan
Ayunan lengan dimulai setelah langkah kaki berakhir mendarat di tanah. Lengan mengayunkan pemukul datar setinggi pinggang, bersamaan dengan itu dada berputar menghadap arah pitcher.
3. Gerakan Pergelangan Tangan
Gerakan pergelangan tangan sangat penting dalam mengayun, hal ini merupakan bagian gerak yang wajar dapat diperlihatkan dalam gerak yang lambat. Gerakan
pergelangan tangan berputar selayaknya kemudian berhenti pada pertengahan gerak ayunan.
4. Gerak Lanjutan
Gerak lanjutan adalah merupakan gerak akhir dari melakukan ayunan dan terjadi secara wajar. Pada fase ini pergelangan tangan terus berputar, sehingga lengan menyilang pada tubuh dan pinggang berputar penuh. Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) teknik memukul bola dengan ayunan (swing) meliputi :
1) Pegangan alat pemukul (bat) harus santai, tidak menimbulkan ketegangan pada lengan dan pergelangan tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Lead-arm harus dalam posisi horizontal dengan tanah.
b. Siku tangan belakang ditekuk dan dijatuhkan dari badan.
c. Pandangan ke arah bola lewat bahu depan.
d. Sikap dan tempat kedudukan kepala tidak berubah sampai bat mengenai bola.
e. Posisi bat agak condong ke belakang, jangan diletakkan di atas bahu atau terlalu tegak.
2) Ambillah sikap yang enak dan wajar pada waktu berdiri dalam batter box. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Harus keadaan rileks selalu.
b. Jarak kedua kaki selebar bahu.
c. Berat badan harus berada ditengah-tengah badan untuk memudahkan gerakan.
d. Badan sedikit condong ke depan.
3) Geserlah kaki depan ke arah datangnya bola atau pitcher. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Geserkan kaki ke depan (striding) secukupnya saja.
b. Lakukanlah backswing sebelum striding, untuk menambah putaran ke depan.
4) Lakukanlah ayunan (swing) ke depan disertai putaran badan ke depan segera setelah striding selesai (putaran badan ke arah pitcher).
5) Luruskanlah lead-arm pada waktu melakukan ayunan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
6) Pindahkan berat badan dari belakang ke depan untuk menambah kekuatan pukulan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Doronglah badan ke depan dengan kaki belakang.
b. Lecutkanlah pergelangan tangan menjelang bat kontak dengan bola.
c. Lead-arm lebih aktif.
7) Follow through dari tubuh harus searah dengan jalannya bola hasil pukulan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Angkatlah tumit kaki belakang, untuk dapat melakukan pivot-foot.
b. Pindahkan titik berat badan ke depan. Untuk meningkatkan pukulan bola para pemain diberi latihan pukulan dasar tanpa bola yaitu cara melangkahkan kaki, kombinasikan gerak langkah kaki dengan ayunan lengan, kombinasikan gerak langkah kaki, ayunan lengan dan gerak lanjutan dengan baik dan benar. Untuk mengasah pukulan bola yang dilakukan pemain yaitu gantunghlah bola di dalam yang tidak terpakai dilakukan di garase atau tempat lain yang dihalangi dengan backstop atau jaring dan latihan yang kontinyu agar dapat mengasai gerakan memukul dengan memukul bola. Para pemain membuat labor memukul di garase atau di lapangan. Bola dipukul ke arah jaring, dinding yang bertir, backstop. Letakanlah bola pada tongkak dan lakukan pukulan dengan mengayun. Salah seorang melemparkan bola sebagai pitcher berdiri dengan jarak 10 feet dengan sudut kemiringan 450 terhadap better. Posisi ini memudahkan pitcher melemparkan bola lambat yang dapat dipukul better ke dalam
jaring. bagi tim dalam kelompok sebagai better dan fielder. Satu orang sebagai on deck better, semua pemain lain sebagai fielder. pitcher melemparkan bola dengan variasi sebanyak 15 kali terhadap better. Kemudian bola dari fielder diberikan ke pitcher
lalu bergantian yang menjadi pemukul bola dan seterusnya. Setelah para pemain dapat menguasai gerakan ini maka perlu ditambah durasi waktu, intensitas diperbanyak.
Teknik memukul bola pada permainan bola softball sangat bagus diberi latihan beban. Karena gerakan memukul bola menggunakan otot-otot yang ada di seluruh tubuh terutama
otot-otot pada lengan atas dan bawah, otot-otot yang ada disekitar punggung dan perut, juga otot-otot yang ada pada kaki. Agar para pemain dapat memukul bola dengan keras maka perlu dilatih dengan latihan tambahan supaya otot-otot mempunyai kekuatan yang bagus dan daya tahan yang bagus pula. Latihan beban yang diberikan untuk para pemain softball pada teknik lemparan atas yaitu upright row, power clean, dumbell press, bench press, sit up, back up, back extention, chins, lat pull, squats, leg extension dan crull dan lain-lain. 
B. Memukul Bola Tanpa Ayunan atau Menahan (Bunt) Bunt adalah pukulan yang dilakukan dengan pelan terhadap bola tanpa melakukan gerakan ayunan lengan. Bunt dilakukan untuk mengecoh penjaga sehingga dapat memajukan pelari didepannya dan better berkesempatan
untuk mencapai base didepannya. Namun demikian bunt bukan teknik memukul yang mudah dilakukan oleh pemain pemula, karena cukup sulit untuk mengarahkan bola agar sulit dijangkau oleh pitcher maupun penjaga base. Memukul memerlukan keterampilan, ketelitian,
koordinasi dan kekuatan. Teknik memukul juga merupakan suatu gerakan yang kompleks karena memerlukan koordinasi dari pengamatan untuk memukul pitcher dengan kecepatan yang belum diketahui. Bagi pemain pemula memukul merupakan keterampilan yang sulit dilakukan. Oleh karena itu harus mengembangkan keterampilan koordinasi antara tangan, mata dan pengamatan yang diperlukan untuk memukul bola (Housewart dan Rivkin, 1985). Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) teknik memukul bola dengan tanpa ayunan atau menahan (bunt) meliputi :
a. Batter harus mengambil sikap seolah-olah seperti melakukan swing (pukulan jauh) sebelum melakukan bunt yang sesungguhnya.
b. Bila batter posisi berdirinya sejajar dengan home plate, geserlah kaki depan ke arah diagonal belakang (base II), untuk kemudian disusul oleh kaki belakang sehingga kedua
kaki dalam posisi sejajar.
c. Bersamaan dengan pivot-foot, geserlah tangan yang belakang ke arah ujung bat.
d. Dengan pivot-foot yang tepat, akan menjamin berhasilnya seorang batter melakukan bunt.

  1. Pelari (Base Running) dan Meluncur (Sliding)
Lari adalah faktor yang sangat penting dalam bermain softball. Para pemain harus memiliki kemampuan, kecakapan, kelincahan dan kecepatan lari untuk mencapai base dengan selamat. Di dalam lapangan, seorang pelari harus berlari dari base ke base tanpa melewati pemain didepannya. Kecepatan lari sangat penting dimiliki oleh pemain, lawannya adalah bola yang dilempar oleh fielder dengan kecepatan yang relatif tinggi. Untuk memperoleh
kemampuan yang memadai para pemain perlu dan harus berlatih yaitu sprint dan bentuk agility secara teratur. Seorang pelari juga harus bisa membaca situasi lapangan untuk tindakan stealing yaitu suatu tindakan dari baserunner yang berusaha maju ke base yang
didepannya pada waktu pitch dilakukan pitcher atau mengambil keputusan untuk sliding.
Untuk melakukan sliding diperkirakan dengan jarak 2-3 meter dari base yang akan dicapai. Dilakukan dengan awalan, setelah mendekati base, pindahkan berat badan ke belakang kemudian jatuhkan pinggul ke tanah. Bersamaan dengan itu ayunkan salah satu kaki ke arah base, segera diikuti kaki yang lain. Saat meluncur dengan sikap terlentang, seluruh badan bagian belakang menyentuh pada tanah kecuali kepala sedikit diangkat kaki diluruskan untuk
menyentuh base yang dituju. Ada beberapa macam cara untuk melakukan sliding yaitu sliding lurus (le straight leg slide), meluncur mengait (hook slide) dan meluncur kepala lebih dulu (frist head slide). Ini merupakan teknik-teknik melakukan sliding yang ada

  1. Latihan Teknik Dasar Bermain Softball
Latihan teknik merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap penguasaan teknik dasar bermain Softball. Adapun tujuan melatih teknik adalah untuk mengotomatisasi gerakan sesuai dengan teknik gerakan yang dikehendaki dan benar otomatisasinya (Suharno HP, 1986:62). Dalam latihan ada tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk seseorang dapat menguasai suatu teknik gerakan. Dalam teori belajar gerak menurut Rusli Lutan, (1988:102) Belajar gerak itu terdiri atas tahap penguasaan, penghalusan dan, penstabilan gerak atu keterampilan teknik olah raga. Belajar gerak terjadi melalui respon-respon muskular yang
diekspresikan dalam gerakan-gerakan bagian tubuh secara sebagian-sebagian atau keseluruhan sesuai prinsip belajar gerak dari mudah ke sukar atau dari sederhana ke yang lebih kompleks (Sugiyanyo dkk, 1997:329). Fase-fase yang harus dilalui dalam tahapan belajar yaitu fase kognitif, fase asosiatif dan fase otonom. Dalam melakukan aktivitas jasmani, ada dua aspek pokok di dalamnya yaitu meningkatkan kemampuan fisik dan kualitas gerak tubuh. Untuk meningkatkan kualitas fisik dapat dilakukan dengan latihan fisik.
Sedangkan untuk kualitas gerakan, latihan dilakukan dengan mengacu prinsip belajar gerak.
Meningkatkan teknik dasar melempar dan menangkap bermain Softball dapat dilakukan bersamaan dengan latihan lempar tangkap berpasangan. Memukul dapat dilakukan dengan latihan memukul bola yang dilempar oleh teman dari bawah, dari atas,atau bisa juga dengan alat ”T”Ball. Untuk meningkatkan kemampuan pemain softball dalam melakukan lari dalam permainan Softball dengan cara pemain diberi latihan lari sprint 50 m, 100 m, 200 m dan lari sprint di lapangan Softball

BOLA VOLI INDOOR DAN PANTAI


Voli pantai adalah variasi dari bola voli, yang dimainkan di atas pasir. Dua tim yang dipisahkan oleh jaring memukul bola voli menggunakan lengan atautangan. Para pemain berusaha untuk memukul bola melawati atas jaring agar memasuki lantai di daerah lawan, serta harus mencegah bola jatuh di daerah mereka sendiri.
Voli pantai populer sebagai aktivitas rekreasi di tempat-tempat yang memiliki pantai berpasir yang luas, namun sering juga dimainkan di lapangan pasir yang bukan di pantai. Bahkan, olahraga ini populer di beberapa negara yang tidak berbatasan dengan laut, seperti Swiss. Olahraga ini termasuk olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade, dan badan tertingginya adalah Fédération Internationale de Volleyball. Menurut peraturan resmi, voli pantai menggunakan dua orang dalam satu tim.

PERATURAN PERTANDINGAN BOLA VOLI INDOOR DAN PANTAI
PORDA IX/2003 INDRAMAYU


A. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Melaksanakan program kerja KONI Jawa Barat sebagai puncak kegiatan olahraga masyarakat Jawa Barat.
2. Melaksanakan program kerja Pengda PBVSI Jawa Barat dalam mendukung persiapan PON 2004.
3. Meningkatkan prestasi bola voli indoor/pantai di Jawa Barat.

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1. TEMPAT :
Tempat pelaksanaan voli Indoor/pantai dilaksanakan di Indramayu
2. WAKTU :
Tanggal 30 Juni s.d. 6 Juli 2002
3. LOKASI DAN JADWAL
Akan ditentukan kemudian.

C. KETENTUAN PERTANDINGAN BOLA VOLI INDOOR
I. PESERTA
1. Persyaratan atlet peserta mengacu kepada peraturan PORDA IX
2. Keabsahan atlet peserta mengacu kepada peraturan PORDA Jawa Barat No. 18/0.4/KPTS/I/1999 dan No.19/0.4/KPTS/1999
3. Tim peserta adalahi 8 (delapan) regu putra dan 8 (delapan) regu putri yang terdiri dari :

(1) Juara I putra dan putri PORDA VIII Bogor 1999
(2) Juara II putra dan putri PORDA VIII Bogor 1999
(3) Juara I putra dan putri dari empat wilayah yang melakukan babak kualifikasi PORDA.
(4) Tuan rumah PORDA IX (Kab. Indramayu)
(5) Untuk melengkapi delapan regu di atas di ambil dari satu regu putra dan putri dari Juara II tiap wilayah yang akan melakukan Play Off.

II. BABAK KUALIFIKASI PORDA
1. Pembagian daerah dan tuan rumah babak kualifikasi akan diterntukan dalam pertemuan antara Pengda PBVSI Jabar dengan Pengcab-Pengcab Bola Voli se Jabar yang akan digelar pada minggu ketiga bulan Desember 2002.
2. Pertandingan babak kualifikasi akan digelar pada bulan Januari 2003.



III. SISTEM PERTANDINGAN
1. Peserta dibagi dalam 2 (dua) Pool @ 4 regu.
2. Babak pendahuluan dengan setengah kompetisi.
3. Babak kedua Juara I dan II masing-masing Pool akan bertanding silang.
4. Babak ketiga (Final) pemenang Vs pemenang untuk posisi I dan II, dan kalah Vs kalah untuk posisi III.

IV. MEDALI
Medali yang disediakan :
• 2 medali emas
• 2 medali perak
• 2 medali perunggu

V. PERATURAN PERMAINAN
Peraturan yang dipergunakan adalah peraturan permainan Bola Voli internasional terbaru yang telah disyahkan oleh PP. PBVSI.

V. Hal-hal yang belum tercakup dalam peraturan pertandingan ini, akan dibicarakan dalam pertemuan teknik.

D. KETENTUAN PERATURAN PERTANDINGAN BOLA VOLI PANTAI/PASIR

I. PESERTA
1. Regu peserta terdiri dari 16 pasang putra dan 16 pasang putri.
2. 16 peserta putri dan 16 peserta putra teridir dari :
a. Tuan Rumah (2 pasan putra dan 2 pasang putri)
b. Juara I dan II PORDA VIII Bogor
c. Juara I, II dan III dari tiap wilayah yang lolos babak kualifikasi.

II. KEABSAHAN PESERTA/PEMAIN
1. Sama dengan voli indoor.
2. Keabsahan pemain akan ditentukan dalam pertemuan teknik.

III. Lokasi dan jadwal pertandingan akan ditentukan kemudian.

IV. BABAK KUALIFIKASI
1. Tiap daerah hanya diperkenankan mengirimkan sebanyak-banyakmya 2 regu putra dan 2 regu putri.
2. Pembagian wilayah dan tuan rumah babak kualifikasi akan ditentukan dalam pertemuan antara Pengda PBVSI Jawa Barat dan Pengcab-pengcab PBVSI pada minggu ketiga bulan Desember 2002.
3. Babak kualifikasi akan digelar pada bulan Januari 2003

V. SISTEM PERTANDINGAN
Sistem yang dipergunakan adalah Babak Gugur Ganda.

VI. MEDALI YANG DIPEREBUTKAN
• 2 Medali emas
• 2 Medali Perak
• 2 Medali Perunggu

VII. PERATURAN PERMAINAN
Peraturan yang dipergunakan adalah peraturan permainan Voli Pantai yang telah disyahkan dan dipakai oleh PP. PBVSI.

VII. LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum tercakup dalam perturan pertandingan ini akan dibahas dan ditentukan dalam pertemuan teknik.


Bandung, 25 Oktober 2002
PENGURUS DAERAH PBVSI JAWA BARAT
Ketua Bidang Pertandingan dan Kompetisi



ROBBY MAMARIMBING

Berawal dari sebuah kota yang bernaman Santa Monica, yang terletak di wilayah California, permainan bola voli pantai pertama kali dimulai pada tahun 1920-an. Permainan yang merupakan perkembangan dari permainan bola voli ini mulai mengembangkan sayapnya di wilayah Eropa dengan lamban. Penyebarannya ke wilayah- wilayah yang terdapat di benua Eropa mulai terlihat pada sekitar tahun 1930-an, sepuluh tahun setelah pertama kali diciptakan. Perkembangan permainan ini betul-betul berjalan dengan lamban. Hal ini dapat dilihat pada masa kepopulerannya. Permainan bola voli pantai ini baru mulai terkenal pada sekitar tahun 1980-an.


Brazil dan Amerika Serikat adalah dua negara yang selama berpuluh-puluh tahun telah berkecimpung dan mendominasi permainan bola voli pantai pada kelas internasional. Selain Brazil dan Amerika Serikat, belakangan ini Australia juga telah muncul sebagai negara terkuat yang ketiga dalam permainan bola voli ini. Beberapa negara yang lain, yang terletak di Eropa juga telah berusaha untuk terus mengembangkan potensi mereka.
Peraturan Dan Tehnik Bermain
Pada dasarnya, sebagian besar peraturan dan tehnik-tehnik yang terdapat pada permainan bola voli pantai sama dengan permainan bola voli dalam ruangan. Perolehan poin akan didapatkan oleh sebuah tim, jika tim tersebut berhasil menjatuhkan bola di area lawan. Atau, poin juga dapat diperoleh apabila tim lawan melakukan kesalahan atau pelanggaran. Kontak antara pemain dengan bola pun tidak boleh lebih dari 3 kali pukulan, sebelum bola tersebut berhasil melewati net dan meyeberang ke area lawan. Pada 3 pukulan tersebut harus dilakukan oleh pemain yang berbeda secara bergantian. Satu orang pemain tidak boleh melakukan kontak (memukul) bola lebih dari satu kali, sebelum bola tersebut dioper terlebih dahulu ke rekan pemainnya atau ke tim lawan. Perbedaan yang paling signifikan antara permainan bola voli pantai dengan bola voli dalam ruangan terletak pada lokasi dan jumlah pemain pada setiap timnya. Pada permainan bola voli dalam ruangan, lokasi yang digunakan untuk melangsungkan pertandingan berupa lapangan dengan permukaan yang keras. Sedangkan permainan bola voli pantai dimainkan di atas lapangan dengan lapisan pasir yang cukup tinggi. Yang kedua, pemain dalam setiap tim berjumlah 6 orang. Sedangkan pada permainan bola voli pantai, pemain dalam setiap tim hanya berjumlah 2 orang.


Selain dua perbedaan yang telah disebutkan diatas, berikut ini adalah beberapa perbedaan kecil lain yang terdapat dalam permainan bola voli pantai:
• Lapangan yang digunakan dalam permainan bola voli pantai memiliki ukuran yang lebih sempit jika dibandingkan dengan lapangan bola voli dalam ruangan. Jika pada lapangan bola voli dalam ruangan memiliki ukuran 9 x 9 meter (ukuran setengah lapangan), maka lapangan yang digunakan pada permainan bola voli pantai hanya berukuran 8 x 8 meter.
• Dalam permainan bola voli pantai tidak terdapat garis 3 meter.
• Jika seorang pemain bola voli pantai melakukan block, sedangkan block tersebut membentur net hingga terpental dan terjadi kontak dengan blocker tersebut atau dengan pemain pasangannya, maka kontak tersebut akan dihitung sebagai satu pukulan.
• Dalam permainan bola voli pantai, menyeberang ke area lawan melalui bawah net tidak dianggap sebagai sebuah pelanggaran, selama hal tersebut tidak mengganggu gerakan tim lawan.
• Dalam permainan bola voli pantai dikenal istilah Open-hand dinks, yaitu mengarahkan atau mengoper bola ke arah area lawan hanya dengan menggunakan ujung jari-jari. Dalam permainan bola voli dalam ruangan, tehnik ini diperbolehkan. Namun, tehnik ini adalah salah satu pelanggaran jika seseorang mempraktekkannya dalam permainan bola voli pantai.
• Servis pada permainan bola voli pantai dalam satu tim dilakukan secara bergantaian antara pemain yang satu dengan pemain yang lain. Namun, dalam permainan ini tidak diperlukan putaran pemain.
• Selain tidak terdapat seorang libero, dalam permainan bola voli pantai juga tidak diberlakukan sistem pergantian pemain seperti dalam permainan bola voli dalam ruangan.
• Biasanya, sebagian besar pemain bola voli pantai akan bermain tanpa menggunakan sepatu (barefoot). Hal ini dapat dilakukan berdasarkan keinginan pemain itu sendiri maupun berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan.
• Permainan bola voli pantai dimainkan dalam 3 set. Tim pemenang adalah tim yang pertama kali menang dalam 2 set. Pertandingan pada setiap set akan berlangsung hingga 21 poin, pada dua set pertama. Dan pada dua set pertama ini terdapat 2 poin sebagai poin tambahan. Sedangkan pada set yang ketiga, permainan hanya akan berlangsung hingga 15 poin, dengan 2 poin tambahan.
• Permainan bola voli pantai menggunakan jenis bola dengan ukuran yang lebih besar dan lebih lunak daripada bola yang biasa digunakan dalam permainan bola voli dalam ruangan. Permainan bola voli pantai menggunakan bola dengan tekanan internal yang lebih rendah.

Isyarat Tangan
Penggunaan isyarat tangan adalah salah satu tehnik yang telah menjadi bagian dalam permainan bola voli pantai. Isyarat tangan adalah salah satu tehnik yang vital dan harus dimengerti oleh setiap pemain bola voli pantai. Hal ini karena isyarat tangan adalah salah satu langkah yang selalu digunakan untuk melakukan penyerangan maupun menentukan taktik permainan yang akan digunakan. Pemberian isyarat dengan tangan ini biasanya selalu dilakukan dengan menggunakan kedua tangan, dilakukan oleh rekan pemain yang sedang melakukan servis. Ketika memberikan isyarat tersebut, posisi tangan berada di belakang badan. Hal ini bertujuan agar tim lawan tidak dapat melihat isyarat tersebut. Isyarat tangan, kadang juga digunakan ketika rally sedang berjalan. Namun, hal ini tidak terlalu sering dilakukan.


Berikut ini adalah beberapa jenis isyarat tangan yang biasa digunakan dalam permainan bola voli:
• Closed Fist
Isyarat dengan menggunakan kepalan tangan ini menyatakan bahwa tidak perlu melakukan block pada sisi lapangan tersebut.
• One Finger
Maksud dari isyarat ini adalah agar pemain yang berperan sebagai blocker melakukan block terhadap spike dari tim lawan, dengan mengarahkan block tersebut di bawah garis atau ke arah spiker tim lawan.

• Two Fingers
Isyarat dengan menggunakan dua jari tangan menandakan bahwa blocker harus berusaha melakukan block, dan mengarahkan block tersebut ke sudut lapangan lawan (dengan arah menyilang).

• Open Hand
Isyarat tangan yang lain, yang biasa digunakan dalam permainan bola voli pantai adalah dengan posisi tangan terbuka. Posisi tangan terbuka ini artinya adalah blocker harus melakukan block sesuai dengan posisi set yang dilakukan oleh pemain dari tim lawan.
Beberapa Hal Lain
• Perhatikan jenis servis yang dikuasai oleh tim lawan.
• Jenis servis apa yang sulit dikendalikan oleh tim lawan.
• Jenis formasi yang digunakan oleh tim lawan.
• Perhatikan area lawan yang kosong atau dalam posisi lemah pertahanannya.
• Cari pemain dari tim lawan yang lemah tehnik pertahanannya.
• Perhatikan formasi block tim lawan, cari formasi block yang lemah.
• Perhatikan tehnik-tehnik permainan yang digunakan oleh setter.
• Amati bentuk cover yang digunakan oleh tim lawan.
• Perhatikan keadaan fisik para pemain dari tim lawan, tinggi badannya, dan kemampuan serta kecepatan lompatnya.
• Perhatikan kondisi stamina tim lawan.

Beberapa Tips Sebelum Bertanding

• Memantapkan tehnik-tehnik yang akan digunakan dalam pertandingan, baik tehnik menyerang maupun tehnik bertahan.
• Berusaha untuk menghilangkan atau meminimalisir kelemahan yang terdapat pada tim ketika melakukan latihan.
• Persiapkan fisik dengan baik, agar tetap berada dalam kondisi yang prima ketika bertanding.
• Pulihkan lelah tubuh setelah latihan dengan istirahat yang cukup.
• Memperkuat rasa percaya diri pada setiap pemain.
• Memberikan dorongan kepada rekan satu tim yang gugup ketika akan mengikuti pertandingan.
• Bila perlu, adakan rekreasi satu tim pada tiga hari sebelum pertandingan untuk menghilangkan rasa tegang.
• Pemain dapat memanfaatkan waktu 3 sampai 5 menit sebelum pertandingan untuk mempelajari kondisi area pertandingan, misalnya:
• Mempelajari keadaan lapangan dan batas-batasnya.
• Perhatikan tinggi net yang akan digunakan selama pertandingan.
• Menyesuaikan strategi permainan.
• Membangun semangat masing-masing dan tim.
• Melakukan pemanasan ringan, misalnya dengan melakukan latihan servis, set, dan pass untuk menghilangkan rasa gugup.

permainan bola volly


volly

Lapangan permainan

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

Cara permainan

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.
Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser(atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smashbola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosserTosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk memenangkan suatu babak.

Sejarah

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).
William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Urutan serve

Penghitungan angka

Aturan permainan dari bola voli adalah:
  1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
  2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

Sistem Pertandingan

  • Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan
disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
  • Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
  • Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
  • Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang
lain.
  • Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
  • Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
  • Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
  • Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
  • Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
  • Kesalahan meliputi:
o Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan. o Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan. o Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan. o Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan. o Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan. o Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan. o Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang. o Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
  • Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
  • Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
  • Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan internasional.

Teknik Bola Voli

Servis

Servis pada jaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis.
Servis terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas.Servis tangan atas dibedakan lagi atas tennis servis,floating dan cekis.
1.servis tangan bawah
   -mula-mula pemain berdiri dipetak servis dengan kaki kiri lebih kedepan dari kaki kanan.
   -bola dipegang dengan tangan kiri
   -Bola dilambungkan tidak terlalu tinggi,tangan kanan ditarik ke bawah belakang
   -setelah bola kira-kira setinggi pinggang,lengan kanan diayunkan lurus kedepan untuk memukul bola
   -telapak tangan menghadap bola dan tangan ditegangkan untuk mendapat pantulan yang sempurna,ta-
    ngan dapat pula menggenggam.
2.tennis servis
   -Sikap persiapan dimulai dengan mengambil posisi kaki kiri lebih kedepan,kedua lutut agak rendah
   -tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola,tangan kirimenyangga bola,tangan kanan diatas
    bola.
   -bola dilambungkan dengan tangan kiri kira-kira 1/2 meter diatas kepala
   -tangan kanan ditarik kebelakang atas kepala,menghadap depan
   -lakukan gerakan seperti mensmesh bola,perhatian terpusat pada bola
   -lecutan tangan diperlukan pada saat p[erkenaan bola.
3.floating servis
   -posisi kaki sama seperti tennis servis
   -tangan kiri memegang bola dan tangan kanan disamping setinggi pelipis
   -dengan tangan kiri bola dilambungkan ssedikit kesamping kanan tidak terlalu tinggi
   -setelah bola melambung keatas setinggi kepala, tangan kanan dipukulkan pada bagian tengah bola.
   -pukulan float dapat dilakukan dengan beberapa cara:
       = dengan tumit tangan
       = dengan tangan, dimana ibu jari dilipat kedalam dan menempel pada telapak tangan
       = memukul dengan tangan tergenggam.
4.cekis
   -sikap permulaan dengan mengambil sikap berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat
    kejaring.
   -bola dipegang tangan kiri dan kanan.
   -saat bola dilambungkan, badan diliukkan sedikit kebelakang dan lutut ditekuk
   -kedua tangan dijulurkan kearah samping bawah kanan dalam keadaan memegang bola.
   -bola dilambung keatas kepala dengan kedua belah tangan.
   -setelah bola lepas, tangan kanan ditarik kesamping kanan bawah, liukkan badan kekanan.
   -berat badan ada dikaki kanan,telapak tangan menghadap keatas
   -setelah bola ada pada jangkauan tangan,secepatnya bersama sama lengan,liukkan badan kesamping kiri
   -perkenaan bola bagian bawah belakang bola,pukulan bola dibantu liukkan badan dan lecutan tangan.

Service ada beberapa macam:
  • Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
  • Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
  • Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
Yang perlu diperhatikan dalam service
  • Sikap badan dan pandangan.
  • Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
  • Saat kapan harus memukul bola.

Passing

  • Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
    • Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
  • Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
    • Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
    • Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan

Smash (spike)

Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal (2006,23). Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 : 128 ) Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.

Membendung (blocking)

Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:
  • Jongkok, bersiap untuk melompat.
  • Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
  • Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian memblok.

Kedudukan pemain (posisi pemain)

Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upperatau tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero

Peraturan Futsal FIFA ....Februari 2011


Bak jamur di musim banjir, futsal dan lapangan futsal menjadi permainan dan tempat yang sangat mudah kita temukan, baik di kota-kota besar seperti jakarta ataupun kota/kabupaten2 di seluruh wilayah nusantara ini.

Sebenernya tulisan ini hanyalah meneruskan alias copy paste dari tulisan yang sudah ada, yaitu tulisan dari beliau Bpk. H. Hatta H. Roeslan dan beliau Bapak  Puji Suprayitno dan di produksi oleh Difamata Sport E.O. Inilah tulisan itu, selamat membaca dan meng-COPAS:
PERATURAN PERMAINAN FUTSAL FIFA
PERATURAN  1

LAPANGAN
UKURAN
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih panjang dari garis gawang:
Panjang        : Minimal                  25 m
Maksimal                42 m
Lebar             : Minimal                  15 m
Maksimal                25 m
Ukuran Pertandingan Internasional:
Panjang        : Minimal                  38 m
Maksimal                42 m
Lebar             : Minimal                  18 m
Maksimal    22 m
TANDA  LAPANGAN
  • Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
  • Lebar garis pembatas 8 cm.
  • Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.
  • Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik tengah dibuat dengan radius 3 m.
DAERAH  PINALTI
Daerah Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut:
  • Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat diluar dari masing-masing tiang gawang.
  • Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m berbentuk paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang tersebut.
TITIK  PINALTI
  • Titik Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
TITIK  PINALTI  KEDUA
Titik pinalti pertama digambarkan di lapangan 10 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
TENDANGAN  SUDUT
Seperempat Lingkaran dengan radius 25 cm ditarik di dalam lapangan dari setiap sudut.
DAERAH  PERGANTIAN  PEMAIN
Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah untuk pergantian pemain.
Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain cadangan dan dengan panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masing-masing sisi dengan garis yang memotong garis samping, dengan lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm digambarkan didalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan.
Daerah Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah bebas ini, secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.
GAWANG
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang sama dari masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang secara horizontal (cross bar).
Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian bawah tanah ke palang gawang adalah 2 m.
Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke tiang gawang dan palang gawang dibahagian belakang yang diberi beban.
KESELAMATAN
Gawang boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara aman selama permainan.
PERMUKAAN  LAPANGAN
Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan penggunaan kayu atau lantai parkit, atau bahan buatan lainnya. Yang harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok.
KEPUTUSAN  DAN  PENEGASAN
KEPUTUSAN  1
Jika garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat lingkaran hanya diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik pinalti tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah pinalti, tetapi berada tetap pada jarak 6m dari titik tengah antara posisi kedua tiang gawang.
KEPUTUSAN  2
Penggunaan lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput buatan diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk pertandingan-pertandingan yang bersifat Nasional dan Internasional.
KEPUTUSAN  3
Tanda/titik dapat digambarkan di luar lapangan, 5 m dari busur pojok pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk memastikan bahwa jarak ini dapat diamati apabila tendangan sudut dilakukan. Lebar tanda/titik ini adalah 8 cm.
KEPUTUSAN  4
Tempat duduk pemain cadangan, berada dibelakang garis pembatas lapangan tepat disamping daerah bebas yang berada di depan meja pencatat waktu.
PERATURAN  2
BOLA
KUALITAS  DAN  UKURAN
Bola harus :
  • Berbentuk bulat.
  • Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
  • Minimum  diameter 62 cm dan maximum 64 cm.
  • Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400 gram dan maximum 440 gram.
  • Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfir (400 – 600 g/cm³).
PENGGANTIAN  BOLA  RUSAK
Jika bola pecah atau rusak dalam suatu pertandingan:
  • Pertandingan dihentikan sementara.
  • Pertandingan dimulai kembali dengan menjatuhkan bola pengganti di tempat dimana bola pertama tersebut rusak.
Jika bola pecah atau menjadi rusak ketika bola tidak dalam permainan pada saat permainan dimulai, tendangan gawang, tendangan pojok, tendangan bebas, tendangan pinalti atau tendangan ke dalam :
  • Pertandingan dimulai kembali sesuai dengan peraturan biasa.
  • Bola tidak dapat diganti selama pertandingan tanpa ijin dari wasit.
KEPUTUSAN  1
Bola dari kulit laken/bulu (felt ball) tidak diperbolehkan.
KEPUTUSAN  2
Bola tidak diperbolehkan memantul kurang dari 55 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm pada pantulan pertama ketika dijatuhkan dari ketinggian 2 m. Dalam suatu pertandingan atau kompetisi, hanya bola-bola yang memenuhi persyaratan teknis minimal yang diatur dalam Peraturan No.2 diperbolehkan untuk digunakan.
Dalam suatu pertandingan atau kompetisi FIFA dan pertandingan lainnya di bawah pengawasan konfederasi, penggunaan bola Futsal tergantung pada tiga logo persyaratan yang tercantum pada bola:
Logo resmi “FIFA  APPROVED” atau “FIFA  INSPECTED” atau Referensi“International  Match  Ball  Standard”
Logo yang tertera pada bola menyatakan bahwa bola tersebut telah diuji secara resmi dan sesuai dengan persyaratan teknis, masing-masing kategori beda spesifikasi yang diatur dalam Peraturan No.2, daftar persyaratan tambahan ditentukan pada setiap kategori dikeluarkan oleh FIFA. Institusi yang ditunjuk oleh  FIFA yang akan melaksanakan pengujian tersebut.
Asosiasi Nasional dapat menyetujui penggunaan bola yang akan digunakan untuk kompetisinya sendiri atau pada seluruh kompetisi yang digelar, bola yang digunakan harus memenuhi salah satu dari tiga persyaratan yang telah ditetapkan dari Peraturan No.2
Apabila asosiasi nasional memperbolehkan penggunaan bola berlogo “FIFA APPROVED” atau “FIFA  INSPECTED” untuk kompetisinya sendiri, maka asosiasi nasional juga harus memperkenankan penggunaan bola yang memegang rancangan bebas royalti “Internasional  Matchball  Standard”.
Didalam kompetisi FIFA dan kompetisi lainnya dibawah pengawasan konfederasi serta asosiasi nasional, tidak diperbolehkan bentuk iklan komersial apapun tertera pada bola tersebut, kecuali untuk plakat kompetisi, penyelenggara kompetisi serta merek dagang pabrik pembuatnya dengan membatasi ukuran dan jumlah tanda-tanda tersebut.
PERATURAN  3
JUMLAH  PEMAIN
PEMAIN
Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang.
PROSEDUR  PERGANTIAN  PEMAIN
Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung dengan mengikuti peraturan kompetisi resmi yang dikeluarkan oleh FIFA, konfedarasi atau asosiasi.
Jumlah pemain cadangan atau pemain pengganti maximum tujuh orang pemain.
Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali kedalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya.
Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut:
  • Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya didaerah pergantiannya sendiri.
  • Pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain yang diganti telah melewati batas lapangan.
  • Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
  • Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan, dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan berhenti menjadi pemain aktif.
Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.
PELANGGARAN  DAN  SANGSI
Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk lapangan sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara sempurna maka:
  • Permainan dihentikan.
  • Pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan.
  • Pemain pengganti tersebut diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
  • Permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
  • Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dengan posisi bola ketika permainan dihentikan.
Jika pada saat pergantian pemain dilakukan, pemain pengganti masuk lapangan atau pemain pengganti meninggalkan lapangan dilakukan bukan dari tempat atau daerah  pergantian pemain yang telah ditetapkan, maka:
  • Permainan dihentikan.
  • Pemain yang melanggar diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
Permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dimana posisi bola berada ketika permainan dihentikan.
KEPUTUSAN  1
Pada permulaan  permainan, setiap tim harus bermain dengan lima orang pemain.
KEPUTUSAN  2
Jika dalam suatu pertandingan yang sedang berjalan pemain dikeluarkan, maka pemain yang tersisa kurang tiga pemain (termasuk penjaga gawang), pertandingan harus dihentikan untuk seterusnya.
KEPUTUSAN  3
Ofisial tim boleh berikan instruksi taktik kepada para pemainnya selama pertandingan berlangsung. Tetapi ofisial tim tidak dapat/tidak boleh mencampuri gerakan para pemain dan para wasit, dan harus selalu berlaku dengan yang wajar.
PERATURAN 4
PERLENGKAPAN  PEMAIN
KESELAMATAN
Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai apapun yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya, termasuk bentuk perhiasan apapun.
DASAR  PERLENGKAPAN
Dasar perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:
  • Seragam atau kostum.
  • Celana pendek – apabila pemain memakai celana dalam stretch pants, warnanya harus sama dengan celana pendek utama.
  • Kaos kaki.
  • Pengaman kaki (shinguards).
  • Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk dipakai terbuat dari kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol karet atau terbuat dari bahan yang sejenisnya. Penggunaan sepatu adalah wajib.
SERAGAM  ATAU  KOSTUM
  • Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak pada bagian belakang kostum.
  • Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna bajunya.
Untuk pertandingan Internasional, nomornya juga harus tampak pada bagian depan kostum dalam ukuran yang lebih kecil.
PENGAMAN  KAKI  (Shinguards).
  • Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki.
  • Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis).
  • Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.
PENJAGA  GAWANG
  • Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di bagian luar harus di tutup dengan kaos kaki.
  • Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah membedakannya dari pemain lain serta wasit.
  • Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin mengganti penjaga gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti, oleh pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor pemain itu sendiri.
PELANGGARAN  DAN  SANGSI
Untuk setiap pelanggaran dari Peraturan ini :
  • Pemain yang melakukan kesalahan akan diperintahkan oleh wasit untuk meninggalkan lapangan, membetulkan perlengkapannya atau melengkapi salah satu perlengkapan yang hilang atau belum dipakai. Pemain tidak boleh kembali ke dalam lapangan tanpa melapor terlebih dahulu kepada salah seorang wasit, yang kemudian memeriksa perlengkapan pemain tersebut. Pemain diperkenankan masuk kembali, ketika bola berada diluar permainan (when the ball is out of play)
MEMULAI KEMBALI PERTANDINGAN
Jika Wasit hentikan permainan (sementara) untuk berikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning terhadap pemain (yang) melakukan pelanggaran.
  • Memulai kembali pertandingan dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan pemain dari tim lawan dari tempat bola berada ketika wasit hentikan permainan
KEPUTUSAN
  1. Para pemain tidak boleh memperlihatkan kaos dalam yang memuat slogan atau iklan.
Pemain yang melepaskan baju kaos memperlihatkan slogan atau iklan harus diberikan sangsi oleh pengurus bidang kompetisi.
  1. Baju kaos harus pakai lengan.
PERATURAN  5
WASIT
WEWENANG  WASIT
Setiap pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang penuh untuk memegang teguh Peraturan Permainan sehubungan dengan pertandingan dimana ia telah ditunjuk untuk memimpinnya, terhitung mulai dari saat ia masuk sampai dengan ia meninggalkan lapangan tersebut.
KEKUASAAN  DAN  TANGGUNG  JAWAB  WASIT
  • Memegang teguh Peraturan Permainan.
  • Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi pelanggaran pada salah satu tim, namun pada saat yang sama tim yang dilanggar mempunyai kesempatan untuk mencetak gol. Tetapi, jika kesempatan tersebut tidak dapat diraihnya, wasit tetap akan memberikan hukuman kepada tim yang membuat  pelanggaran sebelumnya.
  • Mencatat hasil pertandingan sebagai bahan laporan pertandingan, termasuk memberikan hukuman terhadap para pemain dan/atau ofisial tim pada insiden lainnya yang terjadi sebelum, selama dan seusai pertandingan.
  • Bertindak sebagai pencatat waktu jika ofisial/petugas yang ditetapkan, tidak hadir.
  • Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan untuk setiap pelanggaran peraturan atau yang disebabkan oleh bentuk campur tangan luar.
  • Memberikan hukuman terhadap pemain yang salah dan mengeluarkan pemain tersebut.
  • Memastikan/menjamin bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berkepentingan masuk kedalam lapangan.
  • Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang pemain terluka parah dan memastikan bahwa ia dipindahkan dari lapangan.
  • Memperkenankan permainan diteruskan hingga bola keluar lapangan  permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya cidera ringan.
  • Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi persyaratan dari Peraturan No.2
KEPUTUSAN  WASIT
Semua keputusan wasit mengenai fakta yang berhubungan dengan permainan adalah final dan tidak dapat dirubah.
Wasit dan wasit kedua hanya dapat merubah keputusannya, jika menyadari bahwa mereka membuat kesalahan atau jika mereka beranggapan itu perlu dilakukan, asalkan permainan belum dimulai kembali atau pertandingan (belum) diakhiri.
KEPUTUSAN  1
Jika wasit dan wasit kedua, secara bersamaan mengeluarkan sinyal pelanggaran secara bersamaan dan terdapat perbedaan keputusan, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.
KEPUTUSAN  2
Wasit dan wasit kedua, memiliki hak memperingatkan atau mengeluarkan pemain, tetapi jika terjadi perbedaan diantara mereka, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.
PERATURAN  6
WASIT KEDUA
TUGAS
Wasit kedua ditunjuk untuk menjalankan sisi lapangan yang berlawanan dari posisi wasit. Ia juga diperkenankan menggunakan peluit. Wasit kedua membantu wasit untuk mengawasi pertandingan sesuai dengan Peraturan Permainan.
WASIT  KEDUA
  • Memiliki kekuasaan untuk menghentikan permainan untuk setiap pelanggaran Peraturan.
  • Memastikan bahwa pergantian pemain dilakukan dengan baik.
Dalam hal ini sering terjadi dimana tindakan yang diambil wasit kedua tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka wasit dapat membebas tugaskan wasit kedua dari tugas-tugasnya dan mengatur pergantian wasit kedua. Seusai pertandingan melaporkannya kepada pejabat yang berwenang.
KEPUTUSAN
Penggunaan wasit kedua diwajibkan pada pertandingan Internasional.
PERATURAN 7
PENCATAT WAKTU DAN WASIT KETIGA
TUGAS  DAN  KEWAJIBAN
Seorang pencatat waktu (Timekeeper) dan adanya wasit ketiga adalah penunjukan. Mereka duduk disisi luar pada pertengahan lapangan, disisi yang sama dengan daerah pergantian pemain. Seorang pencatat waktu dan wasit ketiga dilengkapi dengan jam/pencatat waktu yang sesuai (chronometer) serta peralatan yang diperlukan lainnya untuk mengakumulasi jumlah pelanggaran yang dilakukan, yang disediakan oleh asosiasi atau klub pemilik lapangan.
PENCATAT  WAKTU  (The Time Keeper)
Memastikan bahwa lama waktu disesuaikan dengan ketentuan Peraturan No.8 dengan:
  • Menjalankan jam penghitung/pencatat waktu (chronometer) setelah tendangan permulaan (kick-off).
  • Menghentikan jam (chronometer) ketika bola tidak dalam permainan.
  • Memulai kembali permainan setelah tendangan kedalam, gol (bola masuk gawang), tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan dari titik pinalti atau titik pinalti kedua, waktu time-out atau wasit menjatuhkan bola.
  • Memeriksa waktu time-out (waktu sela) satu menit.
  • Memeriksa tepat dua menit sewaktu menghukum ketika pemain telah dikeluarkan (send off).
  • Menunjukkan akhir dari paruh pertama permainan dan akhir dari pertandingan, akhir dari perpanjangan waktu serta akhir dari time out dengan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dengan yang digunakan oleh wasit.
  • Mencatat seluruh time-out yang tersisa bagi masing-masing tim, memberitahukan wasit dan tim dengan benar serta memberikan ijin untuk time-out ketika diminta oleh pelatih kedua tim (Peraturan No.8)
  • Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing tim, yang dicatat oleh wasit dalam setiap babak dalam  pertandingan dan memberi sinyal ketika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.
WASIT  KETIGA
Wasit ketiga membantu mencatat waktu:
  • Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing pemain disetiap babak dicatat oleh para wasit dan memberi sinyal jika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.
  • Mencatat penghentian permainan dan alasan-alasannya.
  • Mencatat nomor pemain yang mencetak gol.
  • Mencatat nama-nama serta nomor pemain yang mendapat peringatan dan dikeluarkan.
  • Memberikan/menyediakan informasi yang relevan mengenai permainan.
Dalam kejadian campur tangan yang tidak pantas/diluar batas dilakukan oleh pencatat waktu atau wasit ketiga, maka wasit akan membebas tugaskan mereka, mengatur penggantinya serta melaporkan kepada pihak atau pejabat yang berwenang, seusai pertandingan.
Dalam hal cidera, wasit ketiga dapat mengganti wasit atau wasit kedua.
KEPUTUSAN  1
Untuk pertandingan Internasional, diwajibkan untuk menggunakan pencatat waktu dan wasit ketiga.
KEPUTUSAN  2
Untuk pertandingan Internasional, jam pencatat waktu  (chronometer) yang digunakan harus disesuaikan dengan seluruh fungsi-fungsi yang diperlukan (pencatatan waktu yang tepat, alat untuk mencatat sewaktu menghukum dua menit bagi empat pemain secara serentak/simultaneous), serta memantau pengumpulan kesalahan oleh masing-masing tim selama setiap babak permainan.
PERATURAN  8
LAMANYA PERTANDINGAN
PERIODE  PERMAINAN
WAKTU  UNTUK  TIME-OUT (waktu sela)
Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk mendapatkan Time-out:
  • Para pelatih tim diberikan wewenang meminta kepada pencatat waktu untuk time-out selama satu menit.
  • Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola (menguasai bola).
  • Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk time-out ketika bola tidak dalam permainan dengan menggunakan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dari yang digunakan oleh wasit.
  • Ketika time-out diberikan, para pemain harus tetap berada didalam lapangan. Jika selama masa time-out itu mereka ingin menerima instruksi dari ofisial tim, cara ini hanya dapat dilakukan hanya pada garis pembatas lapangan (garis samping) – yang sejajar dengan tempat duduk Tim dan pemain cadangan. Ofisial yang memberikan instruksi tidak boleh memasuki lapangan.
  • Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali time-out.
JARAK  WAKTU  ISTIRAHAT
Waktu istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 15 menit.
KEPUTUSAN  DAN  PENUGASAN
KEPUTUSAN  1
Jika Pencatat waktu tidak ada, pelatih minta time-out kepada wasit.
KEPUTUSAN  2
Jika peraturan kompetisi menetapkan bahwa perpanjangan waktu dilaksanakan pada akhir dari waktu normal, maka tidak ada time-out selama perpanjangan waktu (extra time) tersebut.
PERATURAN 9
MEMULAI dan MEMULAI KEMBALI PERMAINAN
PENDAHULUAN
Pemilihan tempat diputuskan melalui lemparan koin. Tim yang menang pada lemparan koin memutuskan gawang yang ingin diserang pada babak pertama pertandingan tersebut. Tim lainnya melakukan tendangan pada babak pertama untuk memulai pertandingan. Tim yang memenangkan lemparan koin melakukan tendangan pertama untuk mulai pertandingan dibabak kedua. Pada babak kedua dari pertandingan, Tim-tim berpindah tempat (bench), dan menyerang gawang lawan.
TENDANGAN  Permulaan  (Kick-off)
Kick-off adalah cara untuk memulai permainan:
  • Pada permulaan babak pertama pertandingan.
  • Setelah gol tercetak/tercipta.
  • Pada permulaan babak kedua dari pertandingan.
  • Pada permulaan masing-masing periode perpanjangan waktu, jika dilakukan.
  • Gol dapat dicetak/tercipta langsung dari kick-off.
PROSEDUR
  • Seluruh pemain berada dalam setengah lapangannya sendiri. Lawan dari tim yang melakukan kick-off paling kurang 3 m dari bola hingga bola sudah dalam permainan.
  • Bola ditempatkan dititik tengah lapangan.
  • Wasit memberikan isyarat untuk memulai kick-off.
  • Pada saat memulai pertandingan kick-off yang sah, apabila bola ditendang dan bergerak kearah depan.
  • Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/disentuh pemain lainnya.
Setelah salah satu tim mencetak gol, tendangan permulaan dilakukan oleh tim lainnya (tim lawannya)
PELANGGARAN  DAN  SANGSI
  • Jika penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya, maka tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada Tim lawan, dilakukan dari tempat terjadinya pelanggaran.
  • Jika pelanggaran dilakukan oleh pemain didalam daerah pinalti lawan, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti dari tempat terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.
  • Untuk setiap pelanggaran prosedur kick-off, maka kick-off
MENJATUHKAN  BOLA = BOLA WASIT
Menjatuhkan bola adalah cara untuk memulai kembali pertandingan setelah penghentian sementara, menjatuhkan bola merupakan cara untuk melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan karena bola mati. Atau permainan dihentikan bukan karena bola melewati garis samping atau garis gawang atau untuk alasan apapun yang tidak disebutkan dalam peraturan permainan.
PROSEDUR
Salah seorang Wasit menjatuhkan bola ditempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan, kecuali jika dia dalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini ia menjatuhkan bola tersebut pada garis daerah pinalti, ditempat terdekat dimana bola berada ketika pertandingan dihentikan. Permainan dimulai kembali atau bola dalam permainan ketika bola sudah menyentuh lapangan.
PELANGGARAN  DAN  SANGSI
Bola dijatuhkan lagi/kembali..
  • Jika Bola disentuh oleh pemain sebelum bola tersebut menyentuh permukaan lapangan (tanah).
  • Jika bola meninggalkan lapangan setelah kontak dengan tanah, tanpa disentuh oleh pemain.
KETENTUAN KHUSUS
  • Tendangan bebas diberikan kepada tim bertahan didalam daerah pinalti sendiri, boleh dilaksanakan dari titik mana saja dalam daerah pinalti.
  • Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim penyerang di dalam daerah pinalti tim lawannya, harus dilakukan dari garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana pelanggaran dilakukan/terjadi.
  • Dropped ball untuk memulai kembali permainan di dalam daerah pinalti, harus dilakukan di atas garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
PERATURAN 10
BOLA DI DALAM DAN DI LUAR PERMAINAN
BOLA  DILUAR  PERMAINAN
Bola diluar permainan, jika :
  • Bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah menggelinding atau melayang.
  • Permainan telah dihentikan sementara oleh wasit.
  • Bola menyentuh langit-langit.
BOLA  DIDALAM  PERMAINAN
Bola dalam permainan setiap waktu termasuk ketika :
  • Bola memantul dari tiang gawang atau memantul palang gawang ke dalam lapangan.
  • Bola memantul/menyentuh wasit ketika mereka masih berada didalam lapangan.
KEPUTUSAN
Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan indoor dan secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit, Permainan akan dilanjutkan kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada lawan dari tim yang terakhir menyentuh bola. Tendangan kedalam dilakukan dari sebuah titik pada garis terdekat dibawah langit-langit dimana bola menyentuhnya.
PERATURAN 11
CARA MENCETAK GOL
GOL  MASUK  GAWANG
Kecuali ditentukan lain dari peraturan ini, dapat dikatakan gol ketika keseluruhan bagian dari bola melewati garis gawang antara kedua tiang gawang dan dibawah palang gawang, asalkan bola tersebut tidak dilemparkan, dibawa atau secara sengaja didorong oleh tangan seorang pemain dari tim penyerang, termasuk penjaga gawang.
TIM  PEMENANG
Tim yang mencetak jumlah gol paling banyak selama pertandingan adalah pemenangnya. Jika kedua tim mencetak gol yang sama atau tidak tercetak/tercipta gol, maka pertandingan dinyatakan imbang atau seri.
PERATURAN  DAN  PERTANDINGAN
Untuk suatu pertandingan yang berakhir seri, peraturan kompetisi boleh menyatakan ketentuan yang menyertakan perpanjangan waktu atau dilakukan tendangan dari titik pinalti untuk menentukan pemenangnya.
PERATURAN 12
KESALAHAN-KESALAHAN dan KELAKUKAN JAHAT
TENDANGAN  BEBAS  LANGSUNG
Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini, dengan pengamatan wasit dan itu merupakan tindakan yang kurang berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan :
  • Menendang atau mencoba menendang lawan.
  • Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.
  • Menerjang lawan.
  • Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya.
  • Memukul atau mencoba memukul lawan.
  • Mendorong lawan.
Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seseorang pemain melakukan pelanggaran sebagai berikut :
  • Memegang lawan.
  • Meludah pada lawan.
  • Melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola sedang dimainkan/dikuasai oleh lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia tidak bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang berlebihan.
  • Menyentuh lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola.
  • Memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.
Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang diakumulasikan.
TENDANGAN  PINALTI
Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran didaerah pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau bola hidup.
TENDANGAN  BEBAS  TIDAK  LANGSUNG
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini :
  • Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia menerima kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis tengah atau sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan.
  • Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, dengan secara sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back pass).
  • Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, setelah ia menerima bola langsung dari tendangan kedalam yang dilakukan oleh rekan tim.
  • Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya atau kaki, lebih dari empat detik.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya pelanggaran, jika  menurut pendapat wasit seorang pemain:
  • Bermain dengan cara yang membahayakan.
  • Dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan tanpa ada bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan).
  • Mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya.
  • Melakukan pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya pada Peraturan No.12, yang mana permainan dihentikan untuk memberi peringatan atau mengeluarkan seorang pemain.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana terjadinya pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
SANGSI  DISIPLIN
Kartu kuning dan kartu merah hanya dapat ditunjukkan kepada para pemain atau para (pemain) cadangan.
Para wasit memiliki kekuasaan untuk memutuskan sangsi disiplin kepada para pemain dari sejak ia masuk lapangan sampai meninggalkan lapangan setelah isyarat peluit akhir.
PELANGGARAN  YANG  DIPERINGATKAN
Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut :
  • Bersalah karena melakukan tindakan yang tidak sportif.
  • Memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan perkataan atau aksi yang tidak baik.
  • Tetap melanggar Peraturan Permainan.
  • Memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada saat memulai kembali permainan.
  • Tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang ditentukan ketika dilakukan tendangan sudut, tendangan kedalam, tendangan bebas atau tendangan gawang.
  • Masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar prosedur pergantian pemain.
  • Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.
Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan selain itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan menunjukkan kartu kuning.
PELANGGARAN YANG DAPAT MENYEBABKAN PEMAIN  DIKELUARKAN
Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan kartu merah, jika ia melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut :
  • Pemain bermain sangat kasar.
  • Pemain melakukan tindakan kasar.
  • Meludah pada lawan atau orang lain.
  • Menghalangi lawan untuk mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan cara yang tidak diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada penjaga gawang didalam daerah pinaltinya sendiri).
  • Mengagalkan pemain lawan yang berkesempatan menciptakan gol dengan bergerak maju kedepan menuju ke arah gawang pemain tersebut. Dengan melakukan tindakan pelanggaran yang dapat dikenai hukuman melalui tendangan bebas atau tendangan pinalti.
  • Mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau kata-kata caci-maki.
  • Menerima peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan yang sama.
KEPUTUSAN  DAN  PENEGASAN
Jika permainan dihentikan untuk sementara karena pemain melakukan pelanggaran No.6 atau No.7, tanpa melakukan pelanggaran peraturan lainnya, maka permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung yang diberikan kepada tim lawan dan dilakukan ditempat dimana pelanggaran awal terjadi. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terakhir terjadi.
KEPUTUSAN – KEPUTUSAN
1. Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat ikut kembali kepermainan yang sedang berjalan, maupun duduk dibangku pemain cadangan dan harus meninggalkan sekitar lapangan. Pemain cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah rekan timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa dua menitnya berakhir, dan pemain secara sah telah diijinkan oleh pencatat waktu. Dalam hal ini ditetapkan aturan  sebagai berikut :
  • Jika dalam permainan terdapat 5 pemain melawan 4 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim yang hanya dengan 4 pemain dapat memasukkan pemain kelimanya.
  • Jika kedua tim bermain dengan 4 pemain dan terjadi gol, maka kedua tim tetap bermain dengan jumlah yang sama.
  • Jika dalam pertandingan dimana terdapat 5 pemain bermain melawan 3 pemain, atau 4 pemain melawan 3 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim dengan 3 orang pemain dapat menambah hanya satu orang pemain lagi.
  • Jika kedua tim bermain dengan 3 pemain dan terjadi gol, maka kedua tim tetap dengan jumlah pemain yang sama.
  • Jika tim yang mencetak gol adalah salah satu dari tim dengan pemain yang lebih sedikit, maka permainan diteruskan tanpa menambah jumlah pemain.
2. Tergantung pada peraturan 12.
Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan kepala (sundulan pada bola dengan kepala), dengan dada atau lutut dan cara lain, asalkan bola telah melewati garis tengah (lapangan) atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan oleh pemain lawan.
Tetapi, jika menurut pendapat wasit, pemain sengaja melakukan tipuan ketika bola dalam permainan menghindari peraturan ini, pemain itu bersalah, berkelakuan tidak sportif. Pemain diberikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning, dan tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dilaksanakan dari tempat di mana pelanggaran terjadi dalam kondisi seperti itu, tidak ada hubungannya apakah penjaga gawang kemudian menyentuh bola dengan tangannya atau tidak.
Pelanggaran yang dilakukan pemain dalam usaha untuk menghindar dari ketentuan dan makna dari peraturan 12.
  1. Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan lawannya, harus diberikan sangsi sebagai pemain sangat kasar (must be sanctioned as serious foul play).
  2. Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan adalah berniat menipu wasit, harus diberikan sangsi sebagai kelakuan tidak sportif (must be sanctioned as unsporting behaviour).
  3. Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu gol, harus diberikan peringatan untuk kelakuan tidak sportif (must be caution for unsporting behaviour).
PERATURAN  13
TENDANGAN BEBAS
TENDANGAN  BEBAS
Tendangan bebas terdiri dari tendangan bebas langsung dan tidak langsung.
Untuk kedua tendangan bebas bola harus diam dan tidak bergerak dan penendang tidak boleh menyentuh bola kedua kalinya sebelum disentuh/tersentuh oleh pemain lainnya.
TENDANGAN  BEBAS  LANGSUNG
Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut dinyatakan sah.
TENDANGAN  BEBAS  TIDAK  LANGSUNG
Gol hanya dapat tercetak dan dinyatakan sah, apabila bola tersebut sudah menyentuh/tersentuh pemain lainnya sebelum masuk kegawang.
POSISI  TENDANGAN BEBAS
  • Seluruh pemain lawan paling kurang harus berada tidak kurang banyak 5 m dari bola sampai bola dalam permainan.(until it is in play)
  • Bola kembali berada dalam permainan setelah bola ditendang, disentuh/tersentuh atau dimainkan oleh pemain lain.
  • Ketika tim bertahan laksanakan tendangan bebas dari dalam daerah pinalti sendiri, semua pemain lawan harus berada di luar daerah pinalti. Bola dalam permainan segera setelah meninggalkan keluar daerah penalti.
PELANGGARAN  DAN  SANGSI
Jika ketika tendangan bebas dilakukan, posisi lawan berada lebih dekat dengan bola dari jarak yang ditentukan maka:
  • Tendangan bebas dilakukan ulang (diulang).
Jika setelah bola berada dalam permainan, penendang menyentuh/memainkan bola kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya maka:
  • Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi.(from the place where the infringement)
Jika tendangan bebas dilakukan lebih dari 4 detik maka:
  • Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi.
TANDA  ISYARAT  DARI  WASIT
TENDANGAN  BEBAS  LANGSUNG
Wasit menunjuk pada satu lengannya secara horizontal, menunjuk arah tendangan yang akan dilakukan. Dalam hal terjadinya pelanggaran yang dihitung sebagai kesalahan yang diakumulasikan, wasit menunjuk kearah posisi terjadinya pelanggaran, sementara jari lainnya memberi isyarat kepada wasit ketiga, atau ofisial pertandingan lainnya agar mengetahui bahwa pelanggaran tersebut dihitung sebagai pelanggaran yang diakumulasikan.
TENDANGAN  BEBAS  TIDAK  LANGSUNG
Wasit mengindikasikan sebuah tendangan bebas tidak langsung dengan menaikkan tangan diatas kepala. Ia tetap mengangkat tangannya dengan posisi tersebut hingga tendangan telah dilakukan dan bola telah menyentuh/disentuh pemain lain atau keluar lapangan permainan.
PERATURAN  14
PELANGGARAN  YANG  DIAKUMULASIKAN
PELANGGARAN  TERAKUMULASI
  • Hukuman tersebut dilakukan dengan memberikan tendangan bebas langsung seperti disebutkan dalam Peraturan No.12.
  • Lima kesalahan yang telah dilakukan oleh masing-masing tim diakumulasikan dibabak pertama dan dicatat dalam ringkasan pertandingan.
POSISI  TENDANGAN  BEBAS
Untuk kumpulan lima jenis pelanggaran pertama dicatat oleh kedua tim di setiap babaknya:
  • Para pemain dari tim lawan boleh membentuk dinding untuk mempertahankan tendangan bebas.
  • Seluruh pemain lawan harus berada tidak kurang berjarak 5 meter dari bola, sampai bola dalam permainan.
  • Gol dapat tercipta secara langsung dari tendangan bebas ini.
Pada permulaan dari terjadinya pelanggaran akumulasi yang keenam dicatat untuk kedua tim pada setiap babak:
  • Para pemain tim lawan tidak boleh membentuk dinding (untuk mempertahankan tendangan bebas yang diberikan akibat Pelanggaran keenam).
  • Pemain yang melakukan tendangan bebas harus diidentifikasi dengan baik dan jelas.
  • Penjaga gawang harus tetap dalam daerah pinaltinya dengan tidak kurang jarak 5 meter dari bola.
  • Seluruh pemain lainnya di lapangan harus tetap berada sejajar dengan bola dan paralel dengan garis gawang, dan diluar daerah pinalti. Mereka harus berjarak tidak kurang 5 meter dari bola dan tidak boleh mengganggu pemain yang akan melakukan tendangan bebas. Tidak boleh ada pemain lain yang boleh melewati barisannya yang sejajar dengan posisi bola (tidak boleh melewati garis imajiner) sampai bola telah disentuh atau dimainkan.
PROSEDUR
untuk pelanggaran keenam dan pelanggaran terakumulasi selanjutnya
  • Pemain yang melakukan tendangan bebas, harus menendang bola dengan tujuan mencetak gol dan tidak boleh mengoper bola kepada pemain kawan satu timnya
  • Setelah tendangan bebas dilakukan, tidak ada pemain yang boleh menyentuh bola sampai bola tersebut disentuh oleh penjaga gawang, atau telah memantul pada tiang gawang atau palang gawang atau telah meninggalkan lapangan (yang dimaksud keluar lapangan).
  • Jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran keenam bagi timnya pada posisi diantara garis tengah lapangan dan titik pinalti kedua 10 meter dari garis gawang tendangan bebas dilakukan dari titik pinalti kedua. Seperti yang telah di jelaskan pada peraturan No.1. Tendangan bebas dilakukan sesuai dengan ketentuan “Posisi dari tendangan bebas”.
  • Jika seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya dari bagian lapangannya sendiri antara garis 10 m dan garis gawang, tim yang diberi tendangan bebas tersebut dapat memilih apakah mengambilnya dari titik pinalti kedua atau dari tempat dimana pelanggaran terjadi.
  • Tambahan untuk perpanjangan waktu harus diberikan untuk sebuah tendangan bebas yang dilakukan pada akhir dari setiap permainan.
  • Jika permainan masuk kedalam waktu tambahan, maka semua pelanggaran yang telah diakumulasikan dari babak kedua pertandingan, tetap berlanjut untuk diakumulasikan kedalam waktu tambahan.
PELANGGARAN  DAN  SANGSI
Jika seorang pemain dari tim bertahan melanggar terhadap peraturan tendangan dari titik pinalti kedua:
  • Tendangan diulang jika tidak tercipta gol.
  • Tendangan tidak diulang jika gol tercipta.
Jika pemain dari tim yang sama yang melanggar peraturan tendangan dari titik pinalti kedua:
  • Tendangan diulang jika gol tercipta.
  • Jika gol tidak tercipta, wasit hentikan permainan dan memulai kembali permainan dengan tendangan bebas tidak langsung diberikan tim lawan, dilaksanakan dari tempat bola berada ketika pelanggaran terjadi.
Jika pemain yang melakukan tendangan melanggar peraturan tendangan dari titik pinalti kedua, ini setelah bola dalam permainan:
  • Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi kecuali kejadian ini terjadi didalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini tendangan bebas langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada saat tempat terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pemain dari tim bertahan dan pemain dari tim penyerang melakukan pelanggaran dari peraturan ini:
  • Tendangan bebas diulang.
Jika bola mengenai sesuatu (benda) setelah disentuh / ditendang ke depan.
  • Tendangan bebas diulang.
Jika bola mantul ke dalam permainan dari penjaga gawang, dari palang gawang atau dari tiang gawang dan kemudian mengenai sesuatu (benda):
  • Wasit hentikan permainan (sementara);
  • Memulai kembali permainan dengan menjatuhkan bola (=dropped ball) pada tempat dimana bola mengenai sesuatu (benda) .
PERATURAN 15
TENDANGAN PINALTI
Tendangan pinalti diberikan terhadap tim yang melakukan pelanggaran yang dihukum dengan tendangan bebas langsung, di dalam daerah pinaltinya sendiri dan ketika bola dalam permainan.
Gol dapat dicetak secara langsung dari tendangan pinalti.
Diperkenankan waktu tambahan untuk tendangan pinalti yang akan dilakukan pada akhir setiap babak atau pada akhir setiap periode perpanjangan waktu.
POSISI  BOLA  DAN  PARA  PEMAIN
Bola :
  • Bola ditempatkan di titik pinalti.
Pemain yang mengambil tendangan pinalti:
  • Teridentifikasi dengan benar
Penjaga gawang tim bertahan:
  • Tetap berada pada garis gawangnya, menghadap ke penendang, diantara kedua tiang gawang, di bawah palang gawang hingga bola telah ditendang.
Posisi pemain lain selain penendang:
  • Tetap berada didalam lapangan.
  • Diluar daerah pinalti
  • Dibelakang atau di samping titik pinalti.
  • Paling kurang berjarak 5 meter dari titik pinalti.
PROSEDUR
  • Pemain yang melakukan tendangan pinalti menendang bola ke arah depan.
  • Pemain yang melakukan tendangan pinalti tidak boleh memainkan bola untuk kedua kali hingga bola disentuh/menyentuh pemain lainnya.
  • Bola dalam permainan dan setelah bola ditendang dan bergerak kearah depan.
Ketika dilakukan tendangan pinalti terjadi selama pertandingan normal dilakukan atau dengan waktu perpanjangan baik setengah babak maupun penuh, untuk melakukan tendangan pinalti atau tendangan pinalti diulang, sebuah gol diberikan atau dikatakan sah jika sudah melewati kedua tiang gawang dan dibawah palang gawang.
  • Bola menyentuh salah satu tiang gawang, atau kedua tiang gawang atau palang gawang dan atau penjaga gawang.
PELANGGARAN  DAN  SANGSI
Jika seorang pemain dari tim yang bertahan melanggar peraturan ini :
  • Tendangan diulang, jika tidak tercipta gol.
  • Tendangan tidak diulang, jika tendangan tercipta gol.
Jika rekan tim pemain yang melaksanakan tendangan melanggar peraturan ini maka :
  • Tendangan diulang, jika tercipta gol.
  • Jika tidak teripta gol, wasit hentikan permainan dan memulai kembali permainan dengan tendangan bebas tidak langsung untuk tim bertahan, dilaksanakan dari tempat dimana bola berada (saat itu) ketika pelanggaran terjadi.
Jika pemain yang melaksanakan tendangan melanggar peraturan tendangan pinalti ini, setelah bola berada dalam permainan:
  • Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali tendangan terjadi didalam daerah pinalti, yang mana tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pemain dari tim bertahan dan pemain dari tim penyerang melakukan pelanggaran dari peraturan ini :
  • Tendangan pinalti diulang.
Jika bola mengenai sesuatu (benda) setelah disentuh/ditendang ke depan :
  • Tendangan diulang.
Jika bola mantul kedalam permainan dari penjaga gawang, dari palang gawang atau dari tiang gawang dan kemudian mengenai sesuatu (benda):
wasit hentikan permainan (sementara).
Memulai kembali permainan dengan menjatuhkan bola (dropped ball) pada tempat dimana bola mengenai sesuatu (benda).
PERATURAN 16
TENDANGAN KEDALAM
Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat disahkan langsung dari tendangan kedalam.
Tendangan kedalam diberikan:
  • Jika keseluruhan bagian dari bola melewati garis samping, baik menggelinding di permukaan lapangan maupun melayang di udara atau menyentuh langit-langit.
  • Di tempat persilangan garis samping lapangan.
  • Kepada Tim lawan dari pemain yang terakhir kali menyentuh bola.
POSISI  BOLA  DAN  PEMAIN
BOLA
  • Harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan (garis samping).
  • Dapat ditendang kembali kedalam permainan ke arah manapun.
Pemain mengambil tendangan kedalam:
  • Pada saat menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada pada garis pembatas lapangan atau di luar garis pembatas lapangan.
Pemain dari tim yang bertahan:
  • Para pemain minimum berjarak 5 meter dari bola tempat dimana dilakukannya tendangan kedalam.
PROSEDUR
  • Pemain, penendang kedalam harus melakukannya dalam waktu 4 detik dari saat menempatkan bola.
  • Pemain melakukan tendangan kedalam tidak dapat atau tidak boleh memainkan bola kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/ disentuh pemain lainnya.
  • Bola berada dalam permainan segera setelah bola tersebut ditendang atau disentuh.
PELANGGARAN  DAN  SANGSI
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika:
  • Pemain yang melakukan tendangan kedalam memainkan bola untuk kedua kalinya sebelum bola tersentuh/menyentuh pemain lain. Tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi, kecuali hal tersebut dilakukandari daerah pinalti dan dilaksanakan pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Tendangan kedalam diulang oleh pemain dari tim lawan, jika:
  • Tendangan kedalam dilakukan tidak dengan benar.
  • Tendangan kedalam dilakukan dari posisi selain tempat dimana bola melewati garis pembatas lapangan.(garis samping)
  • Tendangan kedalam tidak dilakukan dalam waktu 4 detik mulai dari saat pemain menempatkan bola hingga melakukan tendangan.
  • Terjadinya pelanggaran pada peraturan lain.
PERATURAN 17
PEMBERSIHAN GOL
Pembersihan gol adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol  tidak dapat dikatakan sah apabila gol dilaksanakan melalui ditendang atau dilempar langsung dari gawang oleh penjaga gawang.
Pembersihan gol  diberikan jika :
  • Keseluruhan bola telah disentuh oleh pemain dari tim penyerang, telah melewati garis gawang, apakah menggelinding di tanah atau melayang di udara dan gol tidak tercetak sesuai Peraturan No. 11.
PROSEDUR
  • Bola dilempar dari titik manapun dalam daerah pinalti oleh penjaga gawang dari tim bertahan.
  • Para pemain lawan harus tetap berada diluar daerah pinalti sampai bola berada dalam permainan.
  • Penjaga gawang tidak boleh memainkan bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut dimainkan oleh pemain lawan atau melewati garis tengah lapangan.
  • Bola dalam permainan ketika bola tersebut dilempar langsung keluar dari daerah pinalti.
PELANGGARAN  DAN  SANGSI
Jika bola tidak dilempar langsung keluar daerah pinalti:
  • Pembersihan gol diulang.
Jika bola sudah dalam permainan, penjaga gawang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum bola tersebut dimainkan pemain lawan atau melewati garis tengah lapangan:
  • Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali hal tersebut terjadi didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Setelah bola berada dalam permainan, penjaga gawang menerimanya kembali dari rekan tim:
  • Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pembersihan gol dilaksanakan dalam waktu lebih dari 4 detik oleh penjaga gawang yang memegang bola:
  • Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilaksanakan dari garis daerah penalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
PERATURAN  18
TENDANGAN  SUDUT
Tendangan sudut adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol dapat tercetak langsung dari tendangan sudut, tetapi hanya dilakukan terhadap tim lawan.
Tendangan Sudut diberikan apabila:
  • Keseluruhan bagian dari bola, telah menyentuh seorang dari pemain bertahan melewati garis gawang, baik mengelinding di tanah permukaan atau melayang di udara dan gol tidak tercetak sesuai dengan Peraturan No.11.
Prosedur
  • Bola ditempatkan tepat didalam busur sudut, yang terdekat.
  • Para pemain lawan berada pada jarak tidak kurang 5 m dari bola.
  • Bola ditendang oleh pemain dari tim penyerang yang mendapat tendangan sudut.
  • Bola berada dalam permainan setelah bola ditendang atau disentuh dan keluar dari daerah tendangan sudut.
  • Penendang tidak boleh memainkan bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut disentuh/ tersentuh pemain lain.
PELANGGARAN  DAN  SANGSI
Tendangan bebas tidak langsung dapat dilaksanakan oleh tim lawan, jika:
  • Pemain yang melaksanakan tendangan sudut memainkan bola kedua kalinya sebelum bola tersebut menyentuh pemain lain. Tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan pemain tim lawan dari tempat dimana pelanggaran terjadi.
  • Tendangan sudut dilakukan dalam waktu tidak lebih 4 detik oleh pemain yang akan melaksanakan tendangan menempatkan bola.
  • Tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari busur sudut.
Untuk  pelanggaran lainnya :
  • Tendangan sudut diulangi.
PROSEDUR  UNTUK  MENENTUKAN  PEMENANG  PERTANDINGAN
Waktu tambahan dan tendangan dari titik pinalti adalah cara untuk menentukan tim pemenang, apabila peraturan kompetisi mengisyaratkan harus ada tim pemenang setelah pertandingan berakhir dengan seri.
PENAMBAHAN  WAKTU
Waktu tambahan terdiri dari dua waktu yang sama yaitu lima menit setelah waktu istirahat selama lima menit. Jika tidak ada gol yang dicetak selama dua babak dari penambahan waktu tersebut dan nilai akhir tetap berimbang, maka pertandingan ditentukan melalui tendangan dari titik pinalti.
PROSEDUR  TENDANGAN  DARI TITIK  PINALTI
  • Wasit memilih gawang yang akan dilakukan tendangan dari titik pinalti.
  • Wasit melempar koin dan kapten tim yang memenangkan lemparan koin tersebut memutuskan melaksanakan tendangan pertama ataukah yang kedua.
  • Wasit dan pencatat waktu mencatat tendangan yang dilakukan.
  • Masing-masing tim melakukan lima tendangan dari titik pinalti.
  • Tendangan dilakukan secara bergantian oleh kedua tim.
  • Jika sebelum tendangan kelima kali dilakukan, salah satu tim telah unggul dan tak mungkin terkejar, maka sisa tendangan tidak perlu dilakukan.
  • Setelah kedua tim melakukan lima tendangan dan hasil angka akhir sama maka, tendangan dilanjutkan dengan cara yang sama, sampai dengan salah satu tim ada yang unggul dari jumlah pemain penendang yang sama, semua pemain dan (pemain) cadangan dapat dipilih untuk melaksanakan tendangan dari titik pinalti.
  • Setiap tendangan dari titik pinalti dilaksanakan oleh pemain yang berbeda. Tendangan yang kedua dapat dilakukan setelah semua pemain telah mendapatkan gilirannya.
  • Pemain yang diperbolehkan melakukan tendangan dapat menggantikan posisi penjaga gawang dalam setiap saat selama pelaksanaan tendangan dari titik pinalti dilakukan.
  • Hanya pemain yang telah ditunjuk sebagai penendang dari titik pinalti dan petugas pertandingan saja yang boleh tetap berada didalam lapangan.
  • Semua pemain, kecuali pemain yang ditunjuk  laksanakan tendangan dan dua penjaga gawang, harus tetap didalam lapangan permainan dan berada di setengah lapangan dari arah yang berlawanan.
  • Kecuali ditentukan lain, peraturan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Sepak Bola Internasional berlaku juga untuk tendangan dari titik pinalti.
  • Pada saat setelah pertandingan selesai, jika jumlah pemain salah satu tim melebihi jumlah pemain lawannya maka, tim dengan jumlah pemain lebih tersebut harus mengurangi jumlah pemainnya hingga jumlah keduanya sama. Nama dan jumlah yang tidak ikut serta harus dilaporkan kepada wasit. Kapten tim bertanggung jawab akan hal ini.
  • Sebelum memulai tendangan dari titik pinalti, wasit harus sudah memastikan bahwa pemain yang sudah ditunjuk saja yang berhak melakukan tendangan dari titik pinalti dan tetap berada didalam lapangan untuk melakukan tendangan itu.